Saat An Luo menyebut laki-laki itu dengan sebutan Kakak, Yin Wushuang langsung tahu bahwa laki-laki itu adalah Tuan Muda An.
An Yuan pun tertawa dan sembari berteriak ia berkata, "Bos! Bos keluarlah sebentar!"
Tiba-tiba keluarlah seorang pemuda yang tampak sangat heran bertanya, "Ada masalah apa ya?"
An Yuan mengibaskan tangannya sembari berkata, "Aku beli toko ini!"
Bos Muda itu pun terdiam kemudian berkata, "Maaf, toko ini tidak ingin dijual."
"Jangan banyak omong denganku, kasih tau saja harganya!" An Yuan mulai marah.
Bos Muda itu tidak marah ataupun kesal pada sikap An Yuan, ia hanya menjawab dengan tenang, "Toko ini benar-benar tidak dijual."
An Yuan mengeluarkan selembar cek, "5.000.000!"
"Hah? 5.000.000?" Pelanggan lain pun kaget melihatnya.
"Aku selama ini belum pernah melihat uang sebanyak itu, benar-benar kaya!"
Bos Muda itu menaikkan alisnya sembari berkata, "5.000.000 hanya dapat toilet toko ini saja."
Di kota besar seperti Dijing ini harga tanah memang sangat mahal. Ini adalah kesempatan Bos itu, dengan harga yang nilainya cukup besar itu hanya bisa membeli toiletnya saja.
Ada yang tertawa mendengar kata Bos pemilik toko tersebut.
An Yuan langsung kesal, ia pun berkata "Aku ini Tuan Muda An!"
Orang-orang yang saat itu ada di sekitarnya langsung terdiam membisu.
Bos Muda itu melihat An Yuan dan berkata, "Kamu sedang mengancamku? Mau aku laporkan polisi?"
"Kamu!" An Yuan melotot pada pemilik toko tersebut.
"Pak satpam, cepat keluarkan mereka dari sini. Jangan membuat onar di sini!" Bos itu kemudian meminta satpam menyeret An Yuan keluar.
Lalu Bos pun meninggalkan mereka.
Sebagai seorang Tuan Muda, An Yuan bukanlah lawan kedua satpam itu.
An Yuan melihat Ming Qianluo dan berkata, "Ming Qianluo, wanita yang kamu sukai itu sangat tidak populer, bagaimana mungkin dia bisa sebanding denganmu?"
Ming Qianluo menaruh gelasnya dan berkata, "Dia, tidak bisa dibandingkan denganmu!"
Ming Qianluo berdiri di sebelah Yin Wushuang dan An Luo langsung berkata, "Ming Qianluo, hanya demi wanita desa itu, kamu berani berkata seperti itu pada Kakakku? Kamu sudah lupa kerja sama keluarga kita?"
Ming Qianluo terdiam dan melawan, "Kerja sama dan masalah sifat itu berbeda."
Alasan ia berkata seperti itu, agar aktingnya untuk membohongi Ming Qianya bisa berhasil.
Dan juga ucapan itu memang ingin ia lontarkan dari lubuk hatinya yang terdalam.
Ming Qianya sangat senang mendengar ucapan Ming Qianluo, ia tidak menyangka Yin Wushuang bisa luluh pada sikap Ming Qianluo yang seperti itu.
An Yuan yang sedang ditarik oleh satpam pun berteriak, "Yin Wushuang, kamu sudah melukai Adikku, kamu juga sudah membuatnya diskors selama 3 bulan dan sekarang kamu sudah membuatku malu! Aku pasti akan membalas dendamku padamu! Kita besok siang jam 12 bertaruh saja bagaimana? Kita taruhan lomba kuda? Kalau kamu kalah kamu harus meminta maaf padaku! Kamu harus meminta maaf di hadapan semua orang pada saat upacara bendera senin besok!"
An Yuan hobinya memang menaiki kuda, ini telah menjadi bakatnya. Ia sama sekali tidak bertanya terlebih dahulu pada Yin Wushuang bisa atau tidak.
Apakah mungkin Yin Wushuang bisa mengendalikan kuda?
Tentu saja bisa, ia sangat jago!
Karena dulu di Daratan Qiankun tidak ada mobil ataupun pesawat, mereka hanya mengandalkan kuda sebagai alat transportasi.
Yin Wushuang menoleh dan berkata padanya, "Bagaimana kalau kamu kalah?"
"Heuh!" An Yuan menampar mejanya sehingga kopinya pun menetes keluar, "Kalau kamu kalah kamu harus meminta maaf di depan orang banyak pada saat upacara bendera, jika aku yang kalah maka aku akan meminta maaf di acara TV yang paling terkenal!"