Semakin dipikir, semakin membuat hatinya semakin kecewa.
Mo Ying membuka topik baru dan bertanya, "Acara seperti ini sudah tidak langka bagi kamu, kenapa kamu tiba-tiba juga bisa hadir di sini?"
Ming Jue berpikir sejenak lalu menjawab, "Kakak Mo, aku yakin kamu juga tahu batu di negara ini sangat bagus dan juga terkenal, di dekat sini juga ada sebuah biji emas yang dikelola oleh pemerintah di sini."
"Aku tahu biji emas, itu kandungan emasnya sangat sedikit, tapi apa hubungannya dengan batu giok?" Mo Ying tidak mengerti maksud dari ucapannya.
Kemudian Ming Jue mengecilkan suaranya dan berkata, "Ada teman lamaku berkata bahwa di dalam biji itu ada sesuatu yang hebat!"
"Sesuatu yang hebat?" Mo Jin menanyakan kembali, "Biji emas selain memiliki kandungan emas, masih ada apa lagi di dalamnya?"
Ming Qianya menganggukan kepalanya.
"Aku dengar dari temanku, di atasnya ada sebuah pahatan.., Yaitu phoenix."
Jantung Yin Wushuang seolah-olah tiba-tiba berhenti, ia mulai merasakan energi itu datang lagi dan tidak lama kemudian tiba-tiba menghilang.
Phoenix...
"Phoenix?" Mo Ying menjadi semangat dan minum alkoholnya, "Burung phoenix hanya ada di cerita legenda negara kita (China), kenapa bisa ada di sini? Mungkin hanya mirip saja."
"Aku juga berpikir seperti itu, barang milik negara kita bisa sampai ke sini, sungguh tidak terduga."
Ming Jue menganggukan kepala sembari berkata, "Sampai akhirnya, temanku mengirim sebuah foto padaku, di dalam foto itu ada sebuah tongkat yang menusuk ke dalam tempat pembuatan biji emas berada, di atas tongkat itu ada sebuah phoenix emas yang sangat hidup. Dari fotonya bisa merasakan energi yang ada di dalam sana."
Tapi sayangnya, tongkat itu sudah ditancapkan terlalu dalam, dan sangat sulit menariknya keluar.
Gubernur Myanmar meminta seseorang untuk menelitinya dan mereka mengatakan itu adalah benda peninggalan China kuno, sehingga mereka besok berencana akan mengeluarkannya, dan besok malam akan ada acara lelang. Sehingga banyak orang yang rela datang ke sini untuk mengikuti acaranya."
"Semakin mendengarnya, aku semakin tertarik." Mo Ying bertanya lagi, "Jadi kamu datang ke sini demi melihat ini?"
"Tidak juga, aku datang ke sini membawa putriku jalan-jalan, sekalian ikut meramaikan saja." Ming Jue tertawa dan menunjuk putrinya, "Dia sekali dengar ada Kakak Mo Jin datang kemari, dia terus mengajakku ke sini."
Ming Qianya tersipu malu dan tertawa, "Papa lagi-lagi menjahiliku!"
Mo Jin seperti tidak mendengar, ia hanya melihat Yin Wushuang.
Kenapa wajah Yin Wushuang juga berubah saat mendengar 'Phoenix'?
Atau wajahnya berubah karena uangnya sudah habis, apa mungkin ia tidak rela?
-
Yin Wushuang menarik napas dalam-dalam, ia merasa sangat tertarik.
Energi yang dikenal… Phoenix...
Ini kebetulan… Atau?
Teman lamanya tidak mungkin telah hancur kan?
Mo Range melihat Yin Wushuang yang sedang menggenggam tangannya, sehingga ia pun bertanya[Tuan, kamu kenapa?]
Yin Wushuang menggelengkan kepalanya dan melanjutkan makan.
-
Setelah selesai makan, Yin Wushuang mencari alasan untuk segera pergi meninggalkan mereka. Ia membeli peta dan mencari posisi pembuatan bijih emas.
Saat itu ia berdiri di belakang pohon yang rindang dan melihat situasi di sana.
Penjagaan di sana sangat ketat, hanya seekor burung yang bisa terbang yang terlihat masuk ke dalam.
Tidak lama kemudian, ada sebuah mobil datang dan di dalamnya ada seorang laki-laki separuh baya mengenakan baju tradisional Myanmar.