webnovel

Jangan Biarkan Dia Tumbuh Dewasa

Editor: Wave Literature

Yin Wushuang membuka petanya lalu melihat gubernur.

Gubernur itu mengatakan sesuatu pada penjaganya, tatapan matanya tampak sangat serius.

Penjaga itu memberi hormat padanya dan membalas perkataannya.

Gubernur terlihat sangat puas dengan jawabannya, kemudian ia pun menganggukan kepala lalu pergi.

Setelah ia pergi, penjaga itu berteriak dan seketika prajurit dari ruang istirahat langsung berlari keluar, mereka malakukan penjagaan lebih ketat lagi.

Yin Wushuang berpikir dalam hati, 'Sepertinya ia memerintahkan mereka untuk menjaga lebih ketat.'

Mengetahui hal itu Yin Wushuang pun tahu bahwa ia tidak bisa sembarangan masuk, ia melihat di sekeliling sana juga tidak ada hal yang istimewa.

Ia menggunakan kekuatannya untuk melihat, tapi juga tidak menemukan energi yang berbeda, dan ia juga tidak menemukan tongkat phoenix yang dikatakan oleh Ming Jue.

Apakah mungkin ia sendiri terlalu banyak berpikir?

Yin Wushuang mengeluh dan kemudian kembali ke hotel.

 -

Di dalam pembuatan bijih emas...

8 orang berbaju hitam tiba-tiba muncul. Ada seorang laki-laki yang melihat kepergian Yin Wushuang dan ia pun merasa kesal padanya.

"Untung saja kita bisa menyembunyikan energi yang ada pada benda berharga ini, kalau tidak orang itu pasti bisa ketahuan."

Teman satu lagi kemudian berkata, "Masih muda saja kekuatannya sudah mencapai tingkat pembuka level 8, benar-benar sangat hebat! Mungkin dia adalah penghalang kita kedepannya!"

Laki-laki yang memakai mantel hitam menunjuk ke arah Yin Wushuang, "Aku pergi… Membunuhnya!"

"Tidak boleh, ketua pernah mengingatkan kepada kita bahwa kita harus membawa barang ini pergi, nanti malam kita harus memasukkan ulat ke dalam kepala gubernur, dan membawa benda ini keluar. Karena benda ini sangat spesial, harus atas persetujuan gubernur baru bisa dibawa pergi."

"Aku… Sangat cepat… Membunuhnya." Ia berkata lagi sambil menunjuk dirinya, "Sangat cepat… Tidak boleh membiarkannya tumbuh besar..."

"Aku rasa kamu kesal padanya karena dia sudah membuatmu rugi tadi!" Temannya menggelengkan kepala sembari berkata, "Pergi saja, jangan biarkan dia hidup lagi, setelah membunuhnya cepatlah kembali. Lagi pula kekuatan yang kamu miliki sama dengan kekuatannya, kamu harus bisa mengalahkannya! Kalau tidak, akan menimbulkan masalah baru ke depannya."

Setelah itu, Iblis bermantel hitam itu dengan cepat menghilang.

 -

Lampu berkelap-kelip.

Saat itu Yin Wushuang sedang mandi, ia merasa ada sesuatu yang aneh.

Sejak siang hari sampai sekarang, ia tidak lagi merasakan energi yang ia kenal itu.

Ia juga telah menggunakan kekuatannya untuk mengamati lingkungan sekitar, tapi ia tidak berhasil mendapatkan apapun dari sana. Baginya tempat itu sama seperti tempat biasa pada umumnya.

Atau jangan-jangan Ming Jue telah di bohongi?

Energi itu hanya ada yang sama dengan energi teman lamanya?

Kemudian Yin Wushuang pun mengerti.

"Tok... Tok... Tok..."

Yin Wushuang membuka pintu, saat itu ia melihat Mo Jin sedang berdiri di luar pintu, kemudian ia pun bertanya, "Ada apa?"

Mo Jin memberikan sebuah kartu padanya, ia tidak berani melihat tatapan Yin Wushuang, "Di dalam kartu ini ada 1.000.000, anggap saja ini bonus untukmu. Acara pertaruhan batu giok masih ada beberapa hari lagi, kamu bisa gunakan ini untuk mencobanya lagi..."

Di bawah sinar lampu koridor, rambut Mo Jin tampak berkilau, anting yang ada di telinga kanannya juga berkilau, saat ini ia terlihat sangat tampan.

Mo Jin tidak berani melihat Yin Wushuang secara langsung, karena jika ia melihat wajah Yin Wushuang yang sekarang, ia merasa tiba-tiba hatinya tersentuh.

Saat itu rambut Yin Wushuang terurai di belakang pundaknya, masih ada air yang menetes ke bawah, air itu seperti menetes di dalam hatinya.

Karena kebetulan pada saat itu Yin Wushuang baru selesai mandi, sehingga wangi tubuhnya tercium, sangat wangi dan natural!

Yin Wushuang melihat kartu yang diberikan Mo Jin padanya, seketika ia pun langsung merasa sangat senang.

Kemudian ia pun mengambilnya, "Kalau begitu, aku tidak sungkan lagi ya, terima kasih banyak!"

Siguiente capítulo