webnovel

Isi Kontrak Pernikahan

Pagi ini rencananya Lina akn pulang kerumah dan diantar oleh mang Diman supir keluarga mertuanya.Sedangkan Reno akan langsunh kekantor karna ada rapat penting disana.

"Pulang bareng aku aja,sekalian kita cari rumah dulu." Ucap Reno pada Lina yang tengah memasangkan dasinya itu.

"Gak,aku pulang duluan,cari rumahnya sendiri aja.Aku setuju setuju aja kok gimana pun rumahnya."jawab Lina sedikir ketus.

"Gak.Kamu harus pulang bareng aku." ucap Reno terdengar memaksa.

" Kalo kaka mau pulang,pulang aja send...."

Reno langsung membekap mulut Lina dengan satu tangannya.dia tak senang dibantah.

"Kamu harus pulang bareng aku,dan ikut dulu kekantor.Titik.Gak ada penolkan."

"Egoiss..." Hanya kata itu yang keluar dari sebelum ia pergi meninggalkan sang suami pergi keluar.

Lina masih kesal dengan Reno karna perdebatan semalam.Dia tidak marah karna dia tau dia tak punya hak akan itu.Tapi tetap sja hatinya merasa dongkol ketika Reno melebelinya dengan sebutan cewek matre.

Semalam mereka tidak tidur disatu kamar,Reno tidak sekalipun membuka pintu kamar yang Lina tempati.Ketik waktu subuh tiba barulah Reno memasuki kamarnya takut kedua orang tuanya curiga.

Reno selalu mengajak Lina berbicara ,walaupun selalu dijawab secukupnya oleh Lina.Entah mengapa dihati Reno ada sedikit rasa bersalaj akan istrinya tentang kejadian semalam.

Semalman Reno tak berani masuk kekamar,walaupun ingin.Terdengar dari pintu Lina menangis sepanjang malam.Dia bukannya tega membiarkan istrinya itu menangis,hanya saja dia terlalu malu karna tak tau apa yang harus dia perbuat untuk menenangkannya.Selama ini semua cewek yang Reno pacari tak pernah ia buat menangis atau marah,karna dia tak pernah serius dengan mereka jadi tak ada obrolan yang serius terjalin dengan mereka.

"Bu,Lina pulang bareng aku aja nanti sekalian mau cari rumah dulu."ucap Reno begitu sampai dimeja makan untuk sarapan.

"Lho kamu kan harus kekantor Reno."tanya sang ayah yang kini tengah sibuk dengan nasi goreng sarapannya.

"Aku kekantor sebentar pak,ada rapat.Nanti setelah rapat selesai baru kita keluar cari rumah.Lina akan ikut aku kekantor biar gak bolak balik ya bu." ucap Reno sambil memperhatikan Lina yang duduk tepat disampinhnya,dengan wajah tenangnya.Wajahnya tak memperlihatkan kekesalannya seperti saay mereka berdua dikamar tadi.

"Lina bener kami mau ikut Reno ke kantor dulu.Kamu gak nunggu disini aja nanti kalo Reno udah selesai rapatnya kamu baru nyusul kekantor diantar mang Diman."ucap ibu Ratih yanh masih enggan menantunya pergi untuk pulang.

"Gak usah bu.Lina ikut aku aja kekantor."Reno tak membiarkan Lina berbicara karna Reno tau,Lina pasti akan menuruti apa kata ibunya saat ini.Untuk menjauhi dia.

"Iya bu gakpapa aku ikut aja,sekalian aku pengen liat liat kantor ka Reno kan udah lama aku gak kesana." Lina mengiyaka ajakan Reno yang disambut senyum senang oleh sang suami.

Lina sebenarnya khawatir pertengkaran mereka semalam akan terdengar oleh kedua mertuanya.Tapi melihat suasana sekarang dimeja makan,sepertinya mereka tidak tau akan itu.

* * * * *

Sudah satu jam Lina berada diruangan kerja suaminya Reno.Untung dia membawa novel untuk mengusir rasa bosannya.

Tokk.....Tokkk..

Suara ketukan pintu membuyarkan fokus Lina kepada bukunya.Matanya penasaran siapa yang datang kekantor suaminya itu.

Krieett...

Pintupun terbuka dari luar memperlihatkan wanita cantik yanv berambut pendek sebahu,dengan pakaian yang terlihat mahal dan berkelas,matanya terlihat memakai softlens warna biru membuat matanya semakin indah untuk dipandang.Wajahnya putih mulus dengan idung mancung dan makeup yang membuatnya semakin terlihat sempurna.

"Renonya kemana."tanya wanita cantik itu begitu mendapati Lina diruangan kekasihnya.

"Lagi rapat ka,kalo mau nunggu duduk aja dulu.Biar saya pesankan minum untuk kaka."Ucap Lina ramah pada tamu sang suami.

"Baiklah,aku akan tunggu disini.Eh Btw kamu siapanya Reno ya kok ada disini."tanya wanita cantik iti begitu duduk disofa disebrang Lina.

Lina memperlihatkan wajah ramahnya.

"Bukan siapa siapanya ko ka.Kaka tenang aja saya gak ada hubungan apa apa dengan ka Reno."

"Ouh jadi bener loe itu sodarnya.Sepupu atau apa...?"wanita cantik itu sekali lagi pada Lina yanh kembali fokus kebuku bacaanya.

Satu,dua,tiga detik tak ada jawaban dari Lina yang membuat wanita cantik dihadapannya memandang tak suka karena diacuhkan oleh lawan bicar satu satunya diruangan itu.

Hampir setengah jam mereja berdua menunggu Reno yang tengah rapat dan hampir selama itu tak ada perbincangan apapun diantara kedua wanita cantik berbeda style itu.

Satu sangat cantik dengan dandan feminim dan berkelas,yang satu lagi terlihat cantik sederhana dengan dandanan dan baju seadanya.Wajar jika wanita cantik itu mengangapnya sodara Reno,karna dari penampilannya saja sudah sangat jauh dengan Reno yang keren.

Kriiieettt....

Tiba tiba pintu sekali lagi terbuka dari luar,menunjukan pria tampan yang tengah ditunggu tunggu oleh kedua wanita cantik itu.

"Reno kamu lama banget sih sayang." ucap wanita cantik seksi itu dia langsung menghampiri dan memeluk Reno begitu ia tau siapa yang membuka pintu.

Reno tak langsunh menjawab dan memberi respon ucapan Sinta yang kini tengah memeluk erat tubuhnya.Dia tak percaya Sinta pacarnya saat ini berani datanv kekantor walaupun ia sudah melarangnya.

Mata Reno tertuju akan Lina istrinya yang tetap saja fokus pada bukunya dan tidak melihat sedikitpun kearahnya yang kini tengah diciumi oleh pacarnya dengan lahap.

"Sinta ikut aku sebentar sini."Reno mendorong tubuh sang pacar dari tubuhnya dan langsung membawanya keluar dari ruangan kerjanya.

Lina yanh sedari fokus dengan bukunya,menyadari kedua mahluk yang dimabuk asmara itu pergi.Dia lantas menutup bukinya dengan keras.Dia mengambil nafas dalam untuk membuang beban dalam dirinya,entah beban apa tapi tubuhnya merasa sangat lelah.

Lina langsung beranjak dari duduknya begitu ia telah menaruh bukunya kedalam tas.Lina menuju satu tempat yang familiar untuknya selain ruangan Reno suaminya.Dia melangkahkan kaki menuju ruangan Leo sekertaris Reno sekaligus sahabat suaminya itu.

Tok...tokkk...

"Ka boleh aku masuk ."kepala Lina sedikit mengintip kedalam ruangan Leo yanh terlihat tengah sibuk dengan berkas ditangannya.

"Lina,masuk aja disini." ucap Leo ramah begitu tau siapa yanh datang.

"Duduk dulu."Leo langsung meninggalka. kerjaanya dan menhampiri Lina tak jauh dari pintu.

"Aku gak bakal lama kak.aku hanya ingin titip pesan untuk ka Reno kalo aku pulang sekarang."ucap Lina ti the point pada Leo yang terlihat bingung dengan perkataannya.

"Rapatnya udah selesai Lina,Emang Reno belum balik."tanya Leo berpura pura tak tau tabiat bossnya itu.

"Udah tapi keluar lagi ada urusan katanya.Makannya aku mau titip pesan ke kaka kalo aku pulang lebih dulu,karna hape ku mati Ka.Minta tolong ya ka."

"Ya udah kalo gitu nanti aku sampaikan,hati hati pulangnya ya." ucap Leo tulus dengan senyuman manisnya.

"Makasih ya ka,aku permisi dulu."Lina langsung pulng begitu ia selesai menitipkan pesannya kepada Leo.

Siguiente capítulo