Dalam perjalanan pulang bayangan wanita cantik yang datang kekantor Reno terus saja berputar putar dikepalanya,tak henti hentinya dia membandingkan penampilannya dengan sang pacar suami yang begitu cantik.Tak seperti dirinya.
Ada sedikit rasa sesak di dadanya begitu melihat Reno bermesraan didepannya tadi.Walaupun Lina tak menatap secara langsung tapi dari sudut matanya dapat terlihat pemandangan yang sungguh memuakan untuknya.
"Dia orang yang gak bakal pernah berubah Lina,jadi jangan berharap apapun dari dia."pikir Lina dalam hatinya.
Percayalah Lina sudah mengenal Reno lama,walaupun mungkin sang suami baru mengenalnya sebelum mereka menikah.Tapi Lina telah mengenalnya lebih dulu.Reno merupakan kaka kelasnya di SMA yang terkenal dengan gelar playboynya.
Dan salah satu sahabat dekatnya pernah menjadi korban keplayboyan Reno.Dan apa yang terjadi sekarang Lina malah menjadi istri dari mantan sahabatnya sendiri.
" Sudah sampai bu."ucapan supir taksi membuyarkan lamunan Lina.
" Oh iya terimakasih ya pak." Lina turun didepan depan sebuah mall untuk ketoko buku.
Sebelum dia masuk ke mall didepannya diaenyebarang jalan untuk mencari makan,karna sekarang sudah hampir pukul satu siang.Dia menjatuhkan pilihan dengan warung nasi padang kesukaannya,karna masakan didalam kurang cocok dengan Lina karna menurutnya kurang berbumbu.
Sejak keluar dari kantor Reno Lina sengaja mematikan handphone nya karna menghindari Reno pasti sangat bawel itu.
Setelah Lina menyelesaikan makannya dia langsung bergegas menuju mall untuk ketoko buku.Lina sengaja berlama lama didalam sana karna malas untuk pulang kerumah besarnya itu.
Diawal pernikahannya dengan Reno,Lina merasa rumah besarnya itu adalah istana ternyamannya.Tapi seiring berjalannya waktu rumah itu berubah penjara kesepian untuknya.
Pukul tiga sore Lina baru menyudahi acarnya keliling toko buku dan mall besar dikawasan cibubur.Dia sengaja memilih tempat yang sedikit jauh dari rumahnya karna ia nyaman dengan kesendiriannya menikmati waktu.Entah sejak kapan Lina menjadi orang yang senang sendiri,dulu tepatnya sebelum ia menikah.Lina adalah orang yang berisik dan suka keramaian dia tak suka sendirian,kemanapun dia pergi dia tak pernah sendiri.Tapi sekarang berbeda semenjak pernikahan kontrak itu terjadi semuanya berubah.
Setelah menempuh perjalanan hampir satu jam Lina tiba dikompleks perumahan elitnya.Dia menghentikan taksinya tepat didepan kompleks bukan didepan rumahnya.Dia akan berjalan kaki saja kedalam kompleks perumahan menuju istananya.Lagi lagi alasannya ya karna dia benci dirumah sendirian dan kesepian.
Sesampainya didepan gerbang rumahnya terlihat ada mobil terparkir didepannya menandakan ada orang yang datang kesana.
" Ka Reno..." ucap Lina begitu menyadari mobil siapa yang berada didepan rumahnya itu.
Lina dengan sedikit tergesa gesa masuk kedalam rumahnya yang benar saja pintunya sudah tak terkunci.
"Kemana aja baru pulang jam segini." tanya Reno menghalangi Lina untuk masuk kedalam rumah.Dia berdiri tepat didepan pintu sambil memegang sebuah paket kotak kecil ditangannya.
"Abis beli buku tadi mampir dulu ke toko buku." jawab Lina jujur tanpa berani menatap Reno yang menatapnya tajam.
"Tadikan udah aku bilang,pulang bareng Lina." ucap Reno penuh penekanan.
"Maaf ka,tadi aku takut ganggu makannya aku pulang duluan." Lina tetap menunduk tak berani menatap.
"Okh kau takut ganggu aku atau kau yang takut terganggu dengan aku."
"Maksud ka Reno gimana ya..."ucap Lina tak mengerti.
"Bukankah kau yang takut terganggu oleh ku karna ingin berpacaran dengan selingkuhanmu itu."Ucap Reno memperjelas ucapannya.
"Whatttt..." Ucap Lina kaget dan langsung mendongakan kepalanya untuk menatap Reno dengan berani.
"Iya kamu punya cowok lain selain aku kan.Lihat ini kamu pasti tau betul ini apa iya kan." Reno menunjukan kotak kecil yang sedari tadi ia pegang.
"Kenapa bengong,lagi cari alasan untuk ngelak ya." ucap Reno puas yang membuat Lina berdiri mematung tak berkutik.
"Ikut aku sini."Lina tak memberi penjelasan tapi ia lengsung menarik tangan Reno untuk masuk keruang baca milik Lina sendiri dirumah itu.
"Aku punya banyak kotak kecil itu ka Reno.Dan seperti yang kaka lihat disana.Aku tak pernah membuka satupun paket itu,karna aku tak pernah tau paket itu dari siapa.Dan aku tak pernah tau akan isi paket tersebut jika kaka tak membukanya hari ini."Lina memperlihatkan deretan satu rak buku yang penuh dengan paket yang ukurannya sama dengan yang dipegang Reno,suaminya.Isinya pasti sama yaitu buku novel karna ukuran pakeetnya yang hampir sama semua.
"Paket kotak ini akau dapatkan semenjak kita menikah dan tinggal disini,jika tak percaya kaka bisa cek tanggalnya disana.Dan aku tak pernah tau siapa yang mengirimnya dan kurir mana yang mengantarkannya.Jadi kalo kaka menuduhku selingkuh hanya karna paket paket ini bukankah itu berlebihan." ucap Lina panjang lebar menjelaskan.
Memang semenjak dia menikah dengan Reno,setiap bulannya selalu ada yang mengirim paket rahasia untuknya,ada yang berupa boneka,bunga,coklat dan kotak kecil yang seperti buku itu yang tak minat untuk Lina buka.Paket boneka yang ia terima selalu ia kasih kembali keorang lain,dan untuk paket bunga dan coklatnya dia kasih ke satpam kompleks yang membutuhkan.
"Kaka tenang aja aku gak bakal ngelanggar apa yang ada didalam kontrak itu.Karna seperti apa yang kaka bilang aku ini matre,jadi uang adalah segalanya untuk ku." sambung Lina pada Reno yang tengah melihat lihat deretan paket yang tepajang dirak buku itu.