webnovel

Bangtan Over Flowers (BTS)

Autor: jmnchrstn
Otras
En Curso · 156.8K Visitas
  • 39 Caps
    Contenido
  • valoraciones
  • NO.200+
    APOYOS
Resumen

Menjadi putri seorang Assisten Rumah Tangga tidak mematahkan Suzy untuk melanjutkan hidupnya walaupun ia harus membantu kedua orang tuanya bekerja part time di restaurant. Hidupnya berjalan mulus sebelum ia mendapatkan beasiswa full disalah satu sekolah yang dikelola oleh majikan ibunya dengan syarat ia harus mempertahankan nilainya. Namun Park Jimin yang sudah tau bahwa Suzy anak dari ART dirumahnya selalu mempersulit hidupnya disekolah. Namun yang membuat Suzy selalu bertahan bahwa disekolah itu penuh dengan cowok-cowok tampan yang salah satunya adalah geng Jimin yang selalu diagung-agungkan oleh cewek-cewek disekolah yang dikenal dengan BF (Bangtan Flowers). Apakah Suzy dapat mempertahankan nilainya ketika Jimin selalu mengganggunya? atau ia akan terlena oleh Jimin? Ikuti kisah Lee Suzy bersama Jimin dan Bangtan flowers. Kalian pasti tidak akan menyesal membacanya. gomawo! (CERITA INI RECREATE DARI BOYS BEFORE FLOWERS. Hanya disini BTS akan memenuhi khayalan kalian menjadi laki-laki tampan yang sangat sempurna. Namun tidak semua cerita diambil. Jadi tunggu apalagi? selamat membaca)

Chapter 1CHAPTER I

Bangun pagi bukan hal yang membuat seorang Lee Suzy terkejut. Ia sudah terbiasa untuk bangun pagi demi membantu pekerjaan ibunya yang bekerja sebagai Asisten Rumah Tangga disalah satu rumah yang sangat besar diresidence elit ini.

Ia tidak digaji full tapi majikannya yang baik yaitu seorang wanita cantik yang mau dipanggil dengan sebutan Madam Jane selalu memperlakukan Suzy dengan baik. Ia sering mengirimkan uang saku untuk keperluan sekolah Suzy sehingga Suzy tidak pernah bisa berharap lebih lagi dari itu.

Rumah itu sangat besar dan sangat indah dan juga modern. Suzy membantu pekerjaan ibunya seperti membereskan kamar anak-anak dari madam Jane karena kebetulan anak-anaknya memang berumur tidak jauh dari Suzy. Ia juga membangunkan atau menyiapkan sarapan untuk anak-anak Madam Jane.

Madam Jane memiliki 3 anak, 2 laki-laki dan 1 perempuan. Anak sulungnya perempuan dan bernama Park Ji Hyun yang biasa ia panggil dengan nona Jihyun, ia seorang perempuan yang cantik dan elegan walaupun ia suka rewel karena bajunya atau accesoriesnya terselip tapi Suzy selalu dapat membantu dirinya sehingga Jihyun tidak suka marah kepada Suzy. Anak keduanya bernama Park kyung soo, lelaki pendiam dan sedikit dingin namun jago memasak dan hobi masak. Hidupnya pun teratur sehingga Suzy jarang berhubungan dengannya, ia memanggilnya Tuan DO karena Park Kyung Soo memiliki nama trend sendiri. Ia berbeda dua tahun dengan Suzy. Yang terakhir adalah Park Ji Min, nama tengah yang sama dengan Jihyun membuat Suzy memanggilnya Tuan Jimin. Sifatnya manja dan juga sedikit kekanak-kanakan dan didukung dengan wajahnya yang tampan dan imut.

Baru saja Suzy ingin mengetuk Pintu DO, lelaki itu sudah keluar dan meloyor tanpa mempedulikan Suzy. Perempuan yang sudah siap dengan seragam sekolahnya itu lanhut ke kamar yang ada diujung ruangan itu. Kamar Jihyun.

Seperti biasa pintunya selalu terkunci dan membuat Suzy menggedor dengan keras dan teriak-teriak. Jihyun walaupun sudah kuliah tapi tetap saja sulit untuk bangun pagi untuk kelas pagi. Padahal waktu untuk dia berdandan saja sudah memakan satu jam.

"nona Jihyun sekarang sudah siang jika dirimu tidak bangun!!! ayolah bangun. aku akan telat sekolah dan harus membangunkan Tuan Jimin", teriak Suzy mengeluh. Ia tidak suka apabila telat ke sekolah karena ia harus mengayuh sepeda dengan kencang agar bisa tetap masuk kesekolah umum itu. berbeda dengan DO maupun Jimin yang selalu diantar jemput dengan supir pribadi atau walaupun telat, mereka memiliki semacam jalur VIP untuk tetap masuk.

Jihyun membuka pintu dan mengeluarkan jempolnya. Suzy pun menghembuskan nafas lega dan langsung berlari ke lantai atas untuk kekamar Jimin. Lelaki yang tidak akan bangun apabila Suzy tidak menggoyang-goyangkan tubuhnya.

Benar saja, ketika Suzy masuk Jimin tidur dengan gaya tidak karuan dikasur. Baru satu malam Jimin ada dikamar, dia sudah berhasil membuat kamarnya yang harusnya sangat rapih menjadi seperti kapal pecah. Semua games nya tergeletak dikarpet dengan bantal-bantal kecil yang berserakan. Baju-baju yang terlempar kemana kemari. Kaus kaki dan sepatu entah dimana.

Suzy mencolek-colek kaki Jimin, "Tuan Jimin ayo bangun. Ini sudah pagi. Waktunya sekolah", bicara Suzy sudah sangat keras tapi tidak ada respon. Jimin tetap menutup matanya dengan sangat lekat.

Suzy mulai dengan jurusnya yaitu menggoyangkan bahu Jimin dengan kuat hingga mata kecil itu terbuka. Ia selalu terkejut dengan Suzy yang menggoyangkan bahunya dan akan bertingkah seakan-akan Suzy seperti ingin memakannya.

"Hwaaaa!!! kenapa kau membangunkan aku dengan seperti itu lagiii?", teriak Jimin sambil menutupi dirinya dengan selimut karena ia tidak memakai baju. Dan ilernya ada dipipinya.

Suzy sudah puas dengan pekerjannya. Ia pun menunduk dan pergi meninggalkan Jimin yang selalu dengan wajah kesal dan malu karena terlihat berantakan didepan Suzy.

Sekarang waktunya Suzy untuk berangkat sekolah dengan sepedanya. Ia sudah siap dengan semua perlengkapan sekolah. Setelah berpamitan dengan Eomma, ia pun mengayuh sepedanya dengan sangat kencang.

Namun ia merasa beruntung memiliki sepeda model terkini, sehingga mempermudah dirinya untuk ngebut. Sepeda ini hadiah dari Madam Jane karena Suzy mendapatkan nilai tertinggi disekolahnya ketika tahun ajaran baru.

Suzy sekolah disekolah umum biasa dengan anak-anak yang juga dari kalangan menengah. Ia memiliki banyak teman disekolah ini karena karakternya yang supel, ramah dan juga ia salah satu anak yang pintar dan cerdas disekolah.

Kim Na ri atau yang biasa dipanggil Na ri, perempuan gemuk yang menjadi sahabat Suzy sudah menunggu diparkiran sekolah. Ia selalu takjub dengan sepeda baru Suzy walaupun ia sangat kasihan karena Suzy selalu basah dengan keringat. Ia paham karena Suzy pasti berangkat terlambat sehingga ia rela menunggu Suzy dengan sebotol air dingin ditangannya.

Suzy membuka helmnya dan menghampiri Na ri dengan riang. Ia meminum air dingin yang diberikan Na ri.

"gumawo chingu", kata Suzy mengembalikan botol ke Na ri yang tersenyum. Mereka pun bersama menyusuri jalan sekolahnya yang walaupun tidak mewah tapi sangat nyaman.

Disekolah ini mereka dapat makan siang gratis walaupun menunya tergantung dari sekolah dan anak murid tidak dapat memilih tapi itu menolong Suzy untuk berhemat. Jika anak-anak lain tetap jajan camilan, Suzy memilih uang sakunya ditabung untuk hal yang lebih penting ataupun liburan diweekend bersama teman-temannya.

Siang ini mereka makan dengan nyaman dikantin sekaligus berbincang-bincang mengenai festival yang akan diadakan disekolah.

"Suzy kau harus ikut lomba", kata Ji Min Hyuk sembari tersenyum.

"lomba apa itu? aku tidak kefikiran untuk ikut lomba apapun", Jawab Suzy sembari tertawa.

"Fashion show mungkin. Kaukan terkenal cantik disekolah ini", jawab Min hyuk yang langsung disambut dengan teman-temannya.

"whooaaaa, apa Min Hyuk akhirnya jatuh hati dengan Suzy? haha" goda Ji na sembari menyikut Min Hyuk pelan.

Mendengan godaan itu Suzy berusaha meredam kebisingan, "sudah-sudah. tidak mungkin anak ART sepertiku menjadi incaran Min hyuk tapi aku akan pertimbangkan usul mu Min Hyuk, gomawo".

***

Suzy sedangan istirahat sehabis membantu ibunya mencuci piring didapur. Ia duduk-duduk dikursi taman pada sore hari itu. Ia langsung bangun ketika melihat Jihyun menghampirinya dengan setelan baju summer yang sangat cantik.

"kemari Suzy duduk denganku", ajak Jihyun dengan santai, "tapi sebelumnya bisakah kamu ambilkan aku orange juice? thankyou".

Tidak lama kemudian Suzy datang dengan segelas orange juice segar dan memberikan kepada Jihyun. Ia duduk diseberang Jihyun dan mereka memandang taman bunga yang indah.

"aku sayang sekali dengan rumah ini", Ujar Jihyun namun Suzy tidak memperhatikannya.

"Suzyyy, aku bicara padamu", rengek Jihyun dan ia terkejut melihat wajah Suzy yang sepertinya ada fikiran, "ada apa? kau bisa cerita denganku kok".

Suzy menimbang dan akhirnya berbicara mengenai usul Min Hyuk. "aku sangat tertarik dengan lomba fashion show tapi kamu taukan bajuku tidak seindah itu", nada Suzy berubah semakin rendah.

Jihyun tertawa tak percaya bahwa Suzy bisa sedih hanya karena masalah sepele itu, "kenapa kau harus khawatir. apa gunanya aku sebagai nona Jihyun sekaligus temanmu", Jihyun menarik Suzy untuk mengikutinya.

Mereka masuk kekamar Jihyun yang sangat besar. disudut ruangan ada pintu dimana itu adalah sebuah ruangan wardrobenya. berbagai pasang baju, sepatu, tas maupun aksesoris dari brand ternama tersusun rapih disana. Ruangan ini tidak boleh dimasuki siapapun kecuali orang-orang khusus untuk merapihkan koleksi milik Jihyun.

"apa yang mau kau lakukan nona?", tanya Suzy terbata-bata sembari menyapu bersih ruangan itu dengan matanya yang berwarna coklat.

"pastikan kau mendaftar perlombaan itu dan aku akan dengan senang hati menjadi stylist untukmu", kata Jihyun dengan bangganya. Cewek dengan tubuh langsinh dan tinggi semampai itu menyusuri baju-bajunya dan menunjukkan beberapa pasang ke arah Suzy.

"kamu hanya perlu bilang apa tema dari lombamu itu. Aku akan menjamin 1000% bahwa kamu akan menang dibawah kreasiku", ujar Jihyun dengan penuh percaya diri.

Suzy mencoba menolak karena tidak mungkin ia memakai baju-baju mahal milik Jihyun, ia bisa dimarahin eomma apabila ia tahu, "terima kasih banyak nona. tapi tidak perlu. aku tidak mungkin bisa memakai baju mahalmu. Eomma bisa memarahiku habis-habisan".

Jihyun tertawa melihat kepolosan Suzy, itulah mengapa Jihyun senang berkomunikasi dengam Suzy. Selain pintar dan cantik Suzy selalu menghargainya dan tidak memanfaatkan kebaikannya. Tidak seperti teman-temannya kebanyakan. Padahal Suzy hanya anak seorang ART tapi Jihyun sangat nyaman berteman dengannya.

"kau tidak perlu khawatir. aku akan menjadikan ini sebagai rahasia kita".

"apa ada imbalannya? tapi tolong jangan pakai uang. aku tidak akan mungkin sanggup menyewa baju-baju mahal mu".

Jihyun berfikir sebentar, "aku fikir mie ramen buatanmu sudah cukup menjadi imbalan", jawabnya singkat dengan wajah penuh rasa lapar.

Suzy tertawa dan ia pun bangun dari duduknya, "baiklah nona cantik. Suzy akan memasakkan ramen ala bintang 5 hahaha", mereka berdua pun tertawa karena gaya Suzy seperti pelayan hotel binang 5. Mereka meninggalkan ruangan untuk menuju dapur dan ruang makan.

***

También te puede interesar