Hanya suara permohonan sangat yang mampu keluar dari mulutnya. Yue Lingsi benar-benar ciut dan tak mampu meninggikan dirinya lagi sebagaimana biasanya. Raut wajahnya terlihat seperti orang yang diseret menuju jurang maut, dan jurang maut itu adalah pria di hadapannya.
Yue Lingsi tahu betul cara yang diterapkan orang-orang seperti itu, karena dirinya sendiri pernah melihat bagaimana para pengutang yang tak mampu membayar dihabisi dan bahkan beberapa di antaranya disiksa. Ketakutan dalam dirinya begitu berkobar hebat kala memikirkan metode barbar yang haus darah itu. Belum lagi ditambah fakta, bahwa tangan-tangan itu berasal dari mantan narapidana. Ketika bekerja dalam bisnis dunia bawah tanah seperti sarang judi, mereka sungguh kejam dan tak kenal ampun.
Dan itulah hasilnya. Wanita itu tidak berani menanggapi apa yang di hadapannya secara main-main.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com