webnovel

Para Pedagang dan Gerobak Penuh Katak

Editor: Wave Literature

Musim semi perlahan berganti menjadi musim panas di bulan Mei.

Aroma bunga memenuhi udara, dan matahari terlihat bersemangat memancarkan cahayanya ke pegunungan yang hijau.

Di bawah langit biru, awan-awan putih melayang bagaikan kapas.

Seperti biasa, hutan di Gunung Qing Mao penuh dengan bambu yang tajam dan tegak menghadap langit biru. Rumput liar tumbuh dimana-mana, dan berbagai macam bunga pun menghiasinya. Angin yang lembut bertiup menggoyangkan rumput kesana kemari. Aroma serbuk sari bunga dan rumput yang hijau menggoda pengunjung yang datang.

Di tengah-tengah gunung, terdapat banyak terasering [1]1. Setiap tingkatnya ditanami oleh bibit gandum yang berwarna hijau muda. Dari kejauhan, tempat itu terlihat seperti lautan yang berwarna kehijauan.

Banyak petani yang sibuk bekerja di terasering itu. Sebagian membersihkan parit agar air dapat mengaliri lahan. Sebagian mengenakan celana yang digulung terlihat sedang menanam tunas.

Orang-orang ini adalah manusia biasa. Anggota klan Gu Yue tidak akan pernah melakukan pekerjaan rendahan seperti ini.

Ring, ring...

Dari kejauhan, terdengar bunyi lonceng unta.

Para petani pun menuruni gunung dan melihat sebuah gerobak. Gerobak itu bergerak bagai seekor cacing yang berwarna-warni.

"Itu adalah gerobak pedagang!"

"Ini sudah bulan Mei. Sudah saatnya gerobak itu datang."

Kabar itu dengan cepat didengar oleh para penduduk. Anak-anak yang mendengarnya langsung berhenti bermain-main dengan air dan lumpur. Mereka bersama-sama menghampiri gerobak itu.

Perbatasan Selatan memiliki ratusan ribu gunung – dan Gunung Qing Mao hanyalah salah satunya. Di setiap gunung, terdapat berbagai pedesaan. Hubungan darah dan kekeluargaan merupakan salah satu hal yang membuat desa-desa tersebut mampu bertahan.

Di antara tiap pegunungan, terdapat hutan-hutan yang gelap dan menyeramkan. Selain itu, ada juga jurang yang curam dan penuh bebatuan yang membahayakan. Terlebih lagi, banyak hewan buas dan Gu asing berkeliaran.

Manusia biasa tak bisa melewati semua tempat itu. Ia harus mencapai minimal Gu Master tingkat tiga.

Karena keadaan ekonomi memburuk, perdagangan pun menjadi sulit. Oleh karena itu, gerobak pedagang merupakan hal yang penting. Dengan adanya perkumpulan pedagang dalam jumlah yang besar, para Gu Master bisa membantu satu sama lain dalam menjelajahi tempat-tempat yang sulit dan berbahaya.

Kedatangan gerobak itu disambut bagai semangkuk air hangat yang menumpahkan kehangatannya pada Gunung Qing Mao.

"Biasanya mereka akan datang di bulan April, namun tahun ini mereka baru datang di bulan Mei. Setidaknya mereka di sini sekarang." Sang pemilik penginapan menghela napas ketika mendengar kabar itu. Bisnis penginapan tidak berjalan dengan baik akhir-akhir ini. Hanya dengan kedatangan gerobak itulah ia dapat meningkatkan keuntungannya hingga akhir tahun.

Di saat yang bersamaan, ia juga memiliki beberapa anggur Green Bamboo yang bisa ia jual kepada para pedagang.

Selain penginapan tersebut, bisnis milik kedai minuman juga akan meningkat pesat.

Gerobak-gerobak itu memasuki Desa Gu Yue satu persatu, dipimpin oleh katak Treasure Brass. Tinggi katak itu mencapai 2.5 meter. Tubuhnya memiliki dua warna – jingga dan kuning. Punggung katak itu terlihat tebal dan penuh dengan kutil, bagaikan paku berkarat yang menancap di gerbang kota tua.

Tali di punggung katak mengikat beberapa barang milik gerobak. Sekilas, katak tersebut seperti sedang membawa sebuah tas raksasa.

Seorang pria paruh baya dengan wajah penuh bintik duduk di atas katak tersebut. Tubuhnya gemuk dan perutnya besar. Kedua matanya membentuk bulan sabit ketika ia tersenyum. Ia menangkupkan kedua tangannya dan menyambut para penduduk Desa Gu Yue.

Pria itu berasal dari klan Jia. Kultivasinya telah mencapai tingkat empat, dan saat ini ia menjabat sebagai ketua para pedagang.

Sesekali, katak itu melompat ketika ia bergerak maju. Namun, Jia Fu yang duduk di kepalanya tetap tenang dan tidak terjatuh. Ketika katak itu melompat, tingginya mencapai jendela lantai dua sebuah bangunan. Meskipun ia tidak melompat, tingginya masih melebihi tingkat satu dari sebuah bangunan.

Jalanan yang luas tiba-tiba terasa penuh dan sempit. Katak Treasure Brass terlihat seperti seekor monster yang menghalangi rumah bambu.

Di belakang katak itu, ada seekor cacing gemuk raksasa. Kedua matanya berwarna-warni dan terlihat indah. Panjangnya mencapai 15 meter, dan tubuhnya berbentuk seperti seekor ulat sutra. Namun, permukaan tubuhnya dibalut oleh baju baja berwarna hitam. Di permukaan baju itu terdapat berbagai macam barang dagangan yang diikat di punggung cacing. Di antara barang-barang, beberapa Gu Master tua dan muda duduk di sana.

Ada beberapa ahli bela diri yang melangkah maju mengikuti seekor kumbang hitam yang gemuk.

Di belakang kumbang, ada burung unta dengan bulu berwarna-warni; laba-laba gunung yang penuh bulu; ular dengan sayap berbulu, dan lain-lain. Namun hewan-hewan ini hanya ada sedikit; kebanyakan makhluk yang ada di sana adalah katak.

Katak-katak itu mirip dengan katak Treasure Brass, namun ukuran mereka lebih kecil dan beratnya seperti seekor sapi ataupun kuda. Katak-katak itu membawa berbagai macam manusia dan barang dagangannya. Perut mereka membuncit setiap kali mereka melangkah maju.

Gerobak pedagang terus memasuki desa.

Anak-anak di jalanan menyaksikan mereka dengan penasaran. Mata mereka terbuka lebar dan mereka terus berteriak kesenangan.

Jendela-jendela di lantai dua tiap bangunan mulai terbuka satu persatu. Para penduduk mengamati para pedagang yang datang dari jarak dekat. Beberapa dari mereka terlihat ketakutan, dan beberapa dari mereka menyambut dengan hangat.

"Saudaraku Jia, kau sedikit terlambat tahun ini. Kau pasti telah mengalami perjalanan yang berat." Sang ketua klan, Gu Yue Bo, datang menghampiri sang ketua pedagang tahun ini.

Karena Jia Fu adalah seorang Gu Master tingkat empat, maka akan dianggap sebuah penghinaan jika seorang Gu Master tingkat tiga menyambutnya.

Jia Fu menangkupkan kedua tangannya dan menghela napas, "Jalanan tahun ini sedikit menyulitkan. Dalam perjalanan, kami berhadapan dengan sekelompok kelelawar Secluded Blood dan kami kehilangan beberapa rekan kami. Lalu di gunung Jue Bi, kami terjebak kabut – sehingga kami tidak berani melanjutkan perjalanan. Oleh karena itu, kami terlambat selama beberapa waktu – dan membuat Saudara Gu Yue harus menunggu lebih lama."

Nada mereka terdengar sangat sopan saat berbicara satu sama lain.

Desa Gu Yue membutuhkan gerobak pedagang tiap tahun agar bisa melakukan jual-beli – dan para pedagang juga perlu berbisnis untuk menghasilkan uang.

"Heh heh heh, kau datang saja sudah merupakan hal yang bagus. Klan kami sudah menyiapkan makanan dan anggur. Kami sudah menyiapkan perjamuan makan malam untukmu, saudaraku," Gu Yue Bo merentangkan tangannya dan menyambut Jia Fu.

"Anda terlalu baik." Jia Fu merasa tersentuh.

Gerobak pedagang sampai di perbatasan Gunung Qing Mao di pagi hari, dan sorenya mereka telah berada di Desa Gu Yue. Saat petang menjelang, jalanan itu telah dipenuhi oleh toko-toko yang beroperasi sementara. Berbagai tenda berwarna merah, biru, kuning, dan hijau pun dibangun. Di antara tenda-tenda itu, terdapat beberapa kios kecil.

Malam mulai muncul, namun daerah itu masih terlihat terang.

Banyak pejalan kaki yang memenuhi tempat tersebut. Ada manusia biasa, ada juga Gu Master. Anak-anak melompat dengan penuh semangat, dan para orang dewasa terlihat senang seakan-akan mereka sedang merayakan sebuah festival.

Di antara kerumunan, Fang Yuan sedang berjalan sendirian.

Kerumunan itu terlihat sibuk. Sebagian orang mengelilingi kios yang ada, dan sebagian yang lain terlihat keluar masuk tenda.

Kerumunan itu dipenuhi oleh teriakan para pedagang yang menawarkan dagangan mereka.

"Ayo kemari dan lihatlah teh Blue Sea Cloud yang terkenal! Sekali meminum teh ini, Anda akan menjadi bahagia seperti seorang peri! Teh ini juga bisa dikonsumsi oleh Gu teh. Untuk kualitasnya yang tinggi, harganya sangat murah. Satu teh bisa dibeli dengan harga 5 batu primeval!"

Gu Kumbang Brute Force Longhorn! Seorang Gu Master yang menggunakan Gu ini akan menjadi sekuat sapi. Anda akan menyesal kalau tidak membelinya!"

Intimate Grass, Intimate Grass. Semuanya, lihat kualitasnya – persis seperti baru. Satu kati [2]2 hanya seharga 2 butir batu primeval, sangat murah…"

Mendengar hal itu, langkah kaki Fang Yuan terhenti sejenak. Lalu ia berjalan mengikuti sumber suara.

Ia melihat seekor unta yang menarik sebuah gerobak beroda dua. Di dalam gerobak terdapat sekumpulan rerumputan berwarna hijau pastel. Setiap rumput itu berukuran satu meter; mereka terlihat kurus dan panjang. Lebarnya hampir sama dengan lebar jari tangan manusia. Beberapa kuncup bunga merah berbentuk hati menempel di ujung-ujung rerumputan.

Intimate Grass adalah salah satu jenis makanan Gu. Ia bisa dicampur dengan makanan yang lain untuk dikonsumsi Gu.

Contohnya, Gu Moonlight milik Fang Yuan perlu mengonsumsi dua kelopak bunga setiap kali makan. Jika Fang Yuan mencampurnya dengan beberapa Intimate Grass, Gu tersebut akan langsung kenyang hanya dengan mengonsumsi satu kelopak bunga.

Satu kati Intimate Grass hanya seharga dua butir batu primeval, sementara 10 kelopak bunga anggrek bulan seharga satu butir batu primeval. Jika dihitung secara sederhana, Fang Yuan bisa menghemat uang jika ia membeli Intimate Grass.

"Setengah bulan yang lalu, aku harus membayar 30 butir batu primeval akibat menggunakan Gu Moonlight untuk membunuh Gao Wan. Namun keluarga Mo memberiku 30 butir batu primeval sebagai kompensasi, jadi aku tak kehilangan apapun. Aku sudah menjarah sebanyak dua kali, sehingga jumlah batuku mencapai 118 butir. Namun, belakangan ini aku terus menggunakan batu untuk berkultivasi, dan aku butuh 3 butir batu dalam sehari. Ditambah dengan biaya merawat Gu, saat ini aku memiliki 98 butir batu primeval.

Semenjak Fang Yuan membunuh Gao Wan, para murid telah menganggapnya kejam dan tak berperasaan – dan tak ada yang berani melawannya. Hal itu mempermudah Fang Yuan menjarah mereka.

Setelah ia menghitung dalam hati, ia kembali berjalan menuju pusat perdagangan.

Toko Intimate Grass dipenuhi oleh orang. Sebagian terdiri dari Gu Master, dan sebagian lagi merupakan murid. Mereka semua saling berebutan untuk membelinya.

Bukannya Fang Yuan tak punya cukup uang untuk membeli Intimate Grass; namun ia tak punya cukup waktu.

"Seingatku, Katak Mudskin harusnya ada di toko itu. Di masa lalu, ada seorang Gu Master yang mendapatkannya setelah berjudi satu malam – dan ia langsung mendapat keuntungan yang besar. Aku harus cepat-cepat; aku tak bisa kehilangan kesempatan besar.

Siguiente capítulo