webnovel

10. Jangan Sakiti yang Menjadi Milikku!

Di tengah perjalanan menuju kantor, Rayhan sibuk membaca dokumen-dokumen mengenai rapat pagi ini. Sejak ia meninggalkan rumah, wajahnya masih saja dingin tak tersentuh. Simon sesekali menatap atasannya itu melalui kaca spion di dalam mobil.

"Yang kuperintahkan kemarin sudah kamu laksanakan, Simon?"tanya Rayhan tiba-tiba yang masih fokus dengan dokumen di tangannya.

Simon melirik ke arah spion,"Sudah tuan. Nona pelayan itu tidak jadi dipecat, hanya saja dia dialihkan ke cabang kafe lainnya tuan."jawab Simon menjelaskan.

Mendengar Simon menyebut 'nona pelayan' membuat amarahnya kembali tersulut. Rayhan tidak ingin apapun yang sudah dicap menjadi miliknya direndahkan.

"Jangan sekali-kali kamu menyebutnya 'pelayan' lagi. Dia punya nama, 'Kinan'!!"kata Rayhan sambil menekan kata pelayan dan Kinan sambil menatap tajam ke arah Simon. Simon yang ditatap seperti itu, seakan merasakan punggungnya seolah akan ditusuk oleh tatapan mematikannya itu dan itu membuat bulu kuduknya merinding,"ba..Baik, tuan.."jawab Simon agak takut.

Rayhan kembali fokus pada dokumennya dan menghiraukan ucapan Simon. Suasana mobil pun kembali hening.

🍃🍃🍃

Pagi ini, Kinan bersiap bertemu Pak Amran sebelum berangkat menuju kafe cabang tempatnya bekerja. Hari ini Kinan tidak masuk kuliah karena dosennya sedang berada di luar kota. Itu kata ketua tingkat kelasnya.

Entah kenapa, hari ini Kinan sangat bersemangat untuk mengendarai sepedanya yang menemaninya sejak SMA. Sepeda itu berasal dari jerih payahnya sendiri. Dengan senyum yang mengembang di wajahnya, ia terus mengayuh sepedanya menuju tujuannya.

🍃🍃🍃

Tiba di kantor, Rayhan melihat seorang gadis yang berpakaian sexy sedang menunggunya di dalam ruangannya dengan membaca majalah yang tersedia. Tanpa berkata-kata, Rayhan melangkah menuju kursi kebesarannya melanjutkan pekerjaannya yang sempat tertunda kemarin.

Hana yang melihat Rayhan telah duduk di balik mejanya yang tertata rapi menghampirinya dengan langkah meliuk-liukkan tubuhnya yang bak model. Namun, berkas-berkas yang menumpuk membuat perhatian lebih terpaku dibandingkan kemolekan tubuh Hana.

Tiba di samping Rayhan, Hana segera memeluk Rayhan dari samping dan bermanja-manja.

"Rey... Kamu kok ngebatalin kontrak kerjasama kita sih?"tanya Hana dengan manja sambil mengusap dada bidang milik Rayhan.

Rayhan menghentikan pekerjaannya dan tanpa menoleh ke arah Hana, ia berkata,"Jauhkan tubuhmu itu dari tubuhku. Karna aku tak ingin disentuh dengan wanita bar-bar sepertimu."

Kata-kata yang diucapkan oleh Rayhan dengan begitu tajam, menohok relung hati Hana. Mau tak mau Hana menyingkir dari tubuh Rayhan.

Rayhan memutar tubuhnya dengan masih duduk di kursi kebanggaannya, menatap tajam Hana membuat dirinya merasakan suasana yang horor. Rayhan bangkit dan melangkah mendekati Hana. Dengan jarak yang begitu dekat,"Jika sekali lagi kau kulihat menyakiti apa yang telah kucap milikku, jangan harap kamu akan bisa berjalan lagi. Camkan itu!"bisik Rayhan di telinga kanan Hana. Mendengar ancaman Rayhan dengan nada mencekam itu, membuat Hana gemetar takut dan tak bisa berkata apa-apa lagi. Rayhan kembali duduk di kursinya dan masih menatap ke arah Hana,"Sekarang juga kau keluar dari ruanganku!"Usir Rayhan dan kembali fokus pada kerjaannya.

Hana hanya bisa mengikuti perkataan Rayhan. Ia segera meninggalkan ruangan mewah itu dengan membanting pintu.

Melihat kepergian Hana membuat senyum smirk di wajah Rayhan membuat dirinya semakin terlihat kejam.

🍃🍃🍃

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Haduuh maaf karena kemarin nggak bisa up ceritanya. Rencananya sih pengen double up untuk hari ini, tapi sikon nggak mendukung. Huhu....

Rayhan serem yah kalau udah marah? Sampai-sampai orang tuanya pun dingin kalau dicampuri urusannya. Nah untuk Rayhan, dia hanya bisa jadi malaikat penolongnya. Dia masih belum berani muncul di hadapan Kinan sepertinya. Hehehe...

Ditunggu vote dan comment dari kalian semua. Salam cinta author untuk kalian semua, bye.

codeblue_creators' thoughts
Siguiente capítulo