webnovel

Siapakah Cinta Sejatinya

Editor: Wave Literature

Karena keraguan yang ada di dalam hati Murong Yi Xuan, dia pun menuruni tangga untuk mencari sosok berpakaian serba merah yang dia lihat tadi...

Tapi di sisi lain, Feng Jiu dan Guan Xi Lin menemukan restoran yang bagus. Mereka menyewa ruangan pribadi, memesan lebih dari sepuluh makanan, serta dua botol anggur merah. Lalu mereka menutup pintu dengan erat dan duduk makan.

Setelah menyingkirkan tudung wajahnya, Feng Jiu menuangkan anggur merah sembari berkata: "Kakak, mari tinggal disini sementara waktu! Ayo kita sewa tempat kecil yang tenang dengan halaman depan yang bagus. Pasti akan lebih nyaman daripada tinggal di penginapan!"

"Baiklah, kita akan mencarinya setelah ini." Guan Xi Lin tidak keberatan dengan hal itu.

"Jiu Kecil, jangan terus-terusan minum anggur merah. Makan sup rebus dulu." Guan Xi Lin mengisi satu mangkok sup, dan memakai sendok untuk mengambil sepotong daging yang digoreng dengan telur. "Cobalah, rasakan apakah itu enak atau tidak."

"Kamu saja yang makan! Aku bisa melakukannya sendiri!" Setelah mengatakan itu, Feng Jiu sadar kalau Guan Xi Lin belum benar-benar terbiasa menggunakan tangan kirinya, dan bahkan tidak bisa memegang sumpit dengan benar.

Karena itulah, Feng Jiu mengambil makanan sedikit demi sedikit, dan menumpuknya di mangkuk Guan Xi Lin. "Setelah aku sudah bisa meningkatkan kultivasiku, aku akan menemukan seluruh tanaman obat yang dibutuhkan untuk menyembuhkan tanganmu."

Guan Xi Lin sedikit terkejut mendengar kata-kata itu. "Apa masih bisa disembuhkan?"

"Mmm, hanya saja, hal-hal yang dibutuhkan tidak mudah ditemukan." Feng Jiu meminum semangkuk sup itu dan sumpitnya mengambil beberapa suap makanan sambil berkata: "Tapi tidak masalah, aku sangat percaya diri kalau aku bisa memulihkan tanganmu seperti semula."

Dengan keahlian Feng Jiu dalam hal Pengobatan, selama dia bisa menemukan semua tanaman obat yang dibutuhkan, tidak ada penyakit yang tak bisa dia obati.

Belum lagi kalau itu hanya sekedar urat di bahu yang sobek karena gigitan harimau. Walaupun seluruh lengan yang benar-benar terputus sekalipun, Feng Jiu masih bisa menyambungkan lengan itu.

Meskipun Guan Xi Lin tidak menyesali lengannya yang lumpuh, namun ketika dia mendengar Feng Jiu berkata kalau lengannya masih bisa diobati, Guan Xi Lin tetap saja merasa bersyukur. "Jiu Kecil, kalau tanganku benar-benar bisa diobati, aku akan bekerja keras untuk kultivasiku dan melindungimu!"

"Tentu."

Feng Jiu mengangguk, lalu tersenyum. Dia tahu kalau Guan Xi Lin memiliki kekuatan yang besar. Setelah bisa mengalahkan sekelompok serigala, dan seekor harimau buas hanya dengan kekuatannya sendiri, bisa dibayangkan betapa besarnya kekuatan Guan Xi Lin ketika berada dalam keadaan genting.

Feng Jiu juga percaya kalau Guan Xi Lin bisa menjadi lebih kuat di masa depan!

Pada lantai satu, Murong Yi Xuan sedang minum di meja, dan matanya yang tenang terlihat tenggelam dalam pikirannya.

Murong Yi Xuan tidak tahu, apa yang membuatnya mengikuti sosok itu sampai ke sini. Dia juga tak paham kenapa dia berpikir, jika figur serba merah itu adalah Qing Ge. Namun, hanya dengan satu lirikan dari atas tadi, pandangan punggung itu benar-benar terlihat mirip.

Akan tetapi, setelah mengikuti mereka sampai ke sini, Murong Yi Xuan mulai merasa tak yakin, karena watak mereka berdua tidaklah sama.

Qing Ge orang yang lemah lembut, sedangkan wanita berpakaian merah itu orang yang liar dan menggoda. Pakaian merah yang dia gunakan sangat menarik pandangan, dan walaupun Qing Ge-nya juga luar biasa, tetapi, tetap saja mereka berbeda. Apalagi, Qing Ge tak pernah memakai warna merah.

Kenapa Murong Yi Xuan bisa berpikir, kalau Qing Ge yang sudah berada di jalan pulang adalah Qing Ge yang palsu? Setiap ekspresi cemberut, senyuman, serta sikapnya itu, Murong Yi Xuan sudah merasa familiar. Jelas sekali kalau itu adalah dia!

Namun, sebuah suara di hati Murong Yi Xuan masih mempertanyakan hal itu, yang tidak memberinya pilihan lain, selain meragukannya.

Beberapa saat sudah berlalu, ketika pintu ruang pribadi yang ada di lantai atas terbuka, sosok berpakaian serba merah sekali lagi muncul di hadapan Murong Yi Xuan. Tatapan terkejut dan terpesona dari para pengunjung di lantai atas maupun bawah, tak bisa menahan untuk mengikuti sosok itu. Tudung wajah yang sedikit berayun saat wanita itu berjalan, membuat mereka semua berharap agar angin meniup tudung itu, dan memperlihatkan apa yang ada di dalamnya.

Murong Yi Xuan menaikkan pandangannya untuk melihat, dan dia kembali melihat wanita berpakaian serba merah dengan sikap yang menarik perhatiannya berjalan turun perlahan. Tiap langkah yang wanita itu ambil terlihat percaya diri – pakaian merahnya seperti kobaran api, terang seperti matahari terbenam. Tetapi, dari tubuh wanita itu, terpancar aura dingin yang sulit didekati, membuat seseorang yang mendekatinya merasakan aura penakluk yang terhormat dan mulia, terpancar secara alami dari tubuhnya.

Merasakan ada sepasang mata yang mengawasinya, Feng Jiu berbalik melihat ke arah itu secara refleks. Ketika tatapan mereka bertemu satu sama lain, tak ada yang bisa memahami cahaya yang berkilau di mata mereka...

Siguiente capítulo