webnovel

Peraturan Restoran Kecil

Editor: Atlas Studios

Pemilik restoran, beri saya sepuluh mangkuk Nasi Goreng Telur terlebih dahulu!

Jika perkataan ini diucapkan di restoran kecil biasa, pemilik toko kemungkinan akan merasa sangat senang. Namun, di toko Bu Fang, Bu Fang tidak merasa senang.

Bu Fang akan memasuki dapur tapi lalu dia berhenti. Dia berbalik, melihat Sun Qixiang dalam jubah berwarna–warni dan dengan tenang berkata, "Tuan, toko kami hanya menjual satu porsi Nasi Goreng Telur kepada seorang pelanggan dalam satu harinya. Anda dapat memesan Oseng–oseng Sayur atau Mie Campur Kering… Oh, Anda dapat memesan Nasi Goreng Versi Lebih Baik juga."

Sun Qixiang terkejut, dia tidak mengira akan ditolak. Dia melihat ke arah Bu Fang seperti melihat orang bodoh, dan sementara dia menunjuk dengan kipas kertas ke arahnya, dia menyeringai sambil berkata, "Apakah kamu tidak tahu siapa saya?"

Dia adalah salah satu dari tiga playboy yang terkenal di kota kekaisaran, Sun Qixiang. Tidak ada seorang pun yang tidak mengenal dia! Untuk seorang pemilik restoran kecil yang menolak dia, dia mencari mati!

Bu Fang menautkan kedua alisnya dan hati–hati melihat Sun Qixiang. Dia bermata sipit, mulut mencuat dan pipi seperti monyet. Walaupun dia buruk rupa hingga orang dapat mengira dia dari spesies lain… Bu Fang tidak mengenalnya.

"Saya tidak mengenal Anda. Namun, ini adalah peraturan di restoran kami, Anda dapat pergi jika Anda tidak makan," kata Bu Fang dengan mudah.

"Astaga! Menarik sekali, saya paling senang mendobrak aturan! Jika kamu tidak memberi saya sepuluh mangkuk Nasi Goreng Telur, saya akan menghancurkan restoranmu! Berani sekali restoran sekecil ini berbicara tentang peraturan dengan saya!" Sun Qixiang tertawa. Menarik sekali di kota kekaisaran ada orang yang tidak mengenalnya.

Xiao Yanyu tak bisa lagi berdiam diri. Dia tidak mengira Sun Qixiang akan mengikuti mereka hingga ke restoran. Jika restoran ini sampai hancur, dia akan disalahkan.

"Sun Qixiang, hati–hati kau! Kalau kamu kemari untuk makan, makan yang benar. Kamu ingin saya melemparmu keluar?!" ada sedikit nada dingin di perkataan Xiao Yanyu.

Xiao Xiaolong sudah menatap Sun Qixiang dengan dingin.

Bu Fang tetap diam tanpa ekspresi setelah mendengar ancaman Sun Qixiang.

Dia menggosokkan kedua tangannya dan menengok sedikit ke arah Sun Qixiang, katanya, "Menghancurkan restoran saya? Saya pikir kamu tidak punya kemampuan untuk melakukan itu. Jika kamu akan memesan sesuatu, cepatlah. Menu terpampang di dinding. Jika kamu terus membuang waktu saya, saya memblokir kamu secara permanen."

Xiao Yanyu terbengong–bengong, bahkan Xiao Xiaolong terdiam. Mereka tidak mengerti mengapa Bu Fang tidak takut terhadap Sun Qixiang. Sun Qixiang mempunyai banyak kekuatan dalam kota kekaisaran, bahkan restoran nomor satu, Restoran Pheonix Abadi, tidak berani membuat dia marah. Apa yang membuat Bu Fang berani menantangnya?

Sun Qixiang tersenyum dalam kemarahan. Sombong sekali pemilik restoran sekecil itu di hadapannya, dia belajar sesuatu yang baru hari itu.

"Bajingan, kamu punya nyali. Orang terakhir yang berbicara seperti ini kepada saya jadikan makanan ikan." Sun Qixiang tersenyum dingin dan memandang menu. Di menu tertulis empat jenis masakan.

Dia dapat saja memerintahkan anak buahnya untuk menghancurkan restoran ini, tapi tidak dengan kehadiran Xiao Yanyu. Karena itu, dia ingin melihat kemampuan apa yang dimiliki restoran sekecil ini.

"Haha, restoran ini memang benar–benar kecil. Dengan hanya ada empat jenis masakan, satu berulang pula… Apakah kamu mau mengatakan pada saya kamu bisa mempersiapkan hidangan besar dengan Nasi Goreng Telur?" Sun Qixiang hanya melihat nama–nama masakan dan tanpa memedulikan harganya.

Harga? Sun Qixiang punya uang lebih dari cukup!

"Apa yang akan Anda pesan?" tanya Bu Fang tanpa ekspresi.

"Beri saya setiap masakan di menu." Sun Qixiang duduk di meja. Dia ingin tahu apa yang restoran kecil ini punya sehingga dapat menarik wanita cantik nomor satu di kota kekaisaran.

Sun Qixiang menilai restoran kecil tersebut. Dia harus mengakui bahwa dekorasinya cukup unik, sehingga suasananya menyenangkan.

"Setiap jenis masakan? Baiklah, total jadi sebelas kristal dan dua ratus keping emas."

Bu Fang menyeringai dan tanpa peduli melaporkan harganya.

Sun Qixiang sedang duduk di sebuah kursi dengan menyilangkan kaki. Ketika dia mendengar harga yang dilaporkan Bu Fang, ekspresinya membeku dan dia melihat Bu Fang seperti orang idiot.

"Kamu pikir saya bodoh? Ini kan cuma dua mangkuk Nasi Goreng Telur, sepiring Oseng–oseng Sayur dan sepiring Nasi Kering Campur, dan kamu bilang harganya sebelas kristal dan dua ratus keping emas? Kalau kamu mau menipu orang, setidaknya pilih korbanmu dengan baik, beraninya kamu menipu saya?!"

Sun Qixiang praktis meneriakkan kata–kata tersebut. Walaupun dia orang berada, dia bukan orang bodoh.

"Apakah kamu buta? Harga telah tertulis di menu, pergi jika kamu tidak jadi memesan!" kesabaran Bu Fang sudah habis, dia tidak punya banyak kata–kata manis terhadap pelanggan. Sebagai seseorang yang bercita–cita menjadi Dewa Masak, dia punya harga diri tersendiri.

"Jangan pura–pura kaya jika tidak punya uang."

Ketika Xiao Xiaolong melihat reaksi Sun Qixiang, dia hampir tertawa terbahak–bahak. Dia berekspresi seperti Sun Qixiang ketika dia pertama kali melihat harga masakan. Sekarang dia melihat ekspresi yang sama di wajah orang lain, dia merasakan kesenangan yang tidak dapat dijelaskan dengan kata–kata.

"Tidak punya uang? Lelucon apa ini! Saya dapat menghancurkan kamu sampai mati hanya dengan menggunakan uang! Jangan banyak omong kosong! Hidangkan masakan dulu! Saya pasti bayar!" Sun Qixiang menoleh ke arah Xiao Xiaolong dengan sombong, sambil membuka kipas kertas dan mengipas-ngipas sambil berbicara.

Matanya berputar seakan ada sesuatu yang dipikirkannya.

Bu Fang tidak keberatan. Karena Sun Qixiang sudah memesan, dia pergi ke dapur dan memasak pesanannya. Siapa pun yang masuk ke restoran adalah pelanggan, dia tidak takut mereka akan membuat keributan. Hal ini dikarenakan restoran ini dibangun oleh sistem, segala usaha membuat keributan akan berakhir dengan tidak baik.

"Mohon tunggu sebentar."

Tanpa berkata lebih banyak lagi, Bu Fang masuk ke dapur.

"Yanyu, mengapa wanita secantik dirimu mau datang ke tempat seperti ini untuk makan Nasi Goreng Telur!" Selagi mereka menunggu pesanan datang, Sun Qixiang merasa bosan. Dia menoleh ke arah Xiao Yanyu yang terhormat duduk di dekatnya dan mencoba menjalin percakapan.

Namun, Xiao Yanyu duduk diam mematung dan sama sekali tidak memedulikannya.

Sun Qixiang dibiarkan begitu saja oleh Xiao Yanyu tapi dia tidak terlalu memikirkannya. Dia sudah terbiasa dengan perlakuan seperti itu ketika menggoda wanita–wanita cantik. Lalu, dia melanjutkan menilai restoran itu dengan mata yang penuh dengan keengganan.

Ketika Sun Qixiang melihat harga masakan yang tertera pada menu sekali lagi, matanya berkilat mengejek.

Xiao Xiaolong yang tidak bersemangat duduk di sebuah sisi meja dan menatap kakaknya dengan enggan. Semua kristalnya diambil paksa oleh kakak yang suka mengganggu dan dia hanya punya koin emas, jadi dia hanya bisa memesan satu porsi Mie Kering Campur.

Memang bukan Nasi Goreng Telur, tapi karena berasal dari toko yang sama, seharusnya merupakan masakan yang istimewa juga. Bagaimanapun juga… Harganya seratus keping emas.

Setiap orang dalam restoran kecil itu berkutat dalam pikirannya masing–masing.

Tiba–tiba, semburan bau harum keluar dari dapur, melayang laksana sehelai kain sutra yang mengelus wajah mereka.

Xiao Xiaolong terlena dalam keharuman. "Oh! Keharuman ini, keharuman yang memabukkan dan membawa kenangan!"

Mata Xiao Yanyu bersinar terkejut pula. "Betul–betul… harum!"

Sun Qixiang mengendus dan matanya tiba–tiba menjadi hidup. "Rupanya restoran kecil ini mempunyai kemampuan yang lumayan! Harumnya… enak sekali!"

Dengan adanya tiga pasang mata yang memandanginya, Bu Fang dengan santai berjalan keluar dari dapur.

"Ini Nasi Goreng Telur Versi Lebih Baik untukmu, selamat menikmati." Bu Fang memegang mangkuk putih dan biru di tangannya, wangi yang kaya akan keharuman melayang naik dari mangkuk sementara asap menghalangi pandangan ke masakan itu.

Ketika mangkuk putih biru diletakkan di hadapan Xiao Yanyu, bau harum mendadak dengan cepat datang ke arahnya, laksana ledakan bom aroma.

Keharuman langsung memasuki lubang hidung Xiao Yanyu laksana sungai bertemu dengan laut. Angin sepoi mengangkat cadar merah mudanya dan memperlihatkan wajah cantiknya.

Kruyuk.

Xiao Yanyu menelan ludah dan perutnya berbunyi keroncongan. Wajah cantiknya memerah karena malu.

Semangkuk Nasi Goreng Telur menyebabkan tingkat empat Roh-Perang merasa lapar… Ajaib!

Ketika kabut yang menyelubungi masakan akhirnya menghilang, seberkas sinar emas tiba–tiba muncul dari mangkuk tersebut.

Sun Qixiang dan Xiao Xiaolong terpana!

Bahkan Xiao Yanyu menutup mulutnya dan mendesah terkejut.

Siguiente capítulo