webnovel

Jangan Menyinggung Calon Dewa Masak

Editor: Atlas Studios

Nasi Goreng Telur yang bersinar!

Bola mata Xiao Yanyu perlahan membesar dan dipenuhi ketidakpercayaan. Ketika Xiao Xiaolong memberi tahu, dia tidak memercayainya. Sekarang, setelah dia melihat dengan mata kepala sendiri, Nasi Goreng Telur ini masih terlihat tidak nyata.

Bau harum terus memenuhi rongga penciumannya, bau harum laksana sentuhan kekasih membuat seluruh tubuhnya santai. Dalam pikirannya tidak ada yang bisa mengganggu, hanya ada satu hal dalam pikirannya: makan!

Bagaimanapun juga, Xiao Yanyu masih merupakan dewi dari Kerjaan Angin Sejuk, dia perlu menjaga penampilannya walaupun berada di hadapan masakan penuh cita rasa. Dia dengan sopan mengangkat cadarnya dan menunjukkan bibirnya yang berwarna merah dan penuh.

Dengan menggunakan sendok porselen biru putih untuk menyendok Nasi Goreng Telur: kuning telur, yang tidak dimasak hingga benar-benar matang, kuning telur membuat benang antara sendok dan nasi ketika sendoknya diangkat. Benangnya terlihat laksana benang emas bersinar. Udara hangat keluar dari sendok porselen biru putih dan bau harum pun menyebar bersamanya.

Kulit Xiao Yanyu, yang secerah tahu, memerah karena udara hangat.

"Kakak, bagaimana rasa Nasi Goreng Telur Versi Lebih Baik?!" Sewaktu Xiao Xiaolong menghirup wangi Nasi Goreng Telur, dia tak bisa menahan diri untuk bertanya ketika dia melihat sendok memasuki mulut kakaknya.

Sendok porselen biru putih menyapu gigi Xiao Yanyu dengan ringan dan setiap butir nasi masuk ke dalam mulutnya. Mata Xiao Yanyu menyipit ketika ledakan rasa langsung menuju otaknya, seperti sebuah bom aroma yang telah meletus di dalam mulutnya.

Indra perasa Xiao Yanyu seluruhnya diselimuti dan dijajah oleh Nasi Goreng Telur.

"Oh… Lezat… sekali!"

Ekspresi wajah Xiao Yanyu melambung penuh kebahagiaan dan dia mengerang. Setelah itu, dia betul–betul tidak peduli dengan orang lain dan mulai menyendok satu demi satu Nasi Goreng Telur ke dalam mulutnya. Imagenya betul–betul hancur dalam beberapa detik.

Dia tidak pernah makan Nasi Goreng Telur selezat ini. Sebagai tingkat empat Roh-Perang, dia hampir tidak perlu mengkonsumsi makanan. Untuk seorang sepertinya yang nafsu makannya dibangkitkan oleh semangkuk Nasi Goreng Telur, hal ini hampir tidak masuk akal. Seperti kata Xiao Xiaolong, Nasi Goreng Telur ini adalah suatu keajaiban!

Kruyuk!

Ketika Xiao Xiaolong melihat Xiao Yanyu melahap makanannya tanpa memedulikan imagenya, dia tidak menertawakannya. Dia bahkan melihat dengan iri, bahkan terdengar suara keroncongan dari perutnya.

Sun Qixiang tidak dapat berkata apa–apa ketika melihat dewi impiannya melahap makanan, dia tidak dapat mengerti tindakan Xiao Yanyu sama sekali.

"Itu kan cuma semangkuk Nasi Goreng Telur… Perlu seputus asa itukah?!

Walaupun semangkuk Nasi Goreng Telur ini baunya.. sangat harum, kamu kan masih seorang dewi. Tidak perlu membuang imagemu untuk semangkuk Nasi Goreng Telur!"

"Pemilik restoran! Dimana Nasi Goreng Telurku! Cepat keluarkan! Cepat!"

Walaupun Sun Qixiang memikirkan hal itu, dia bahkan lebih penasaran dengan Nasi Goreng Telur. Dia menutup kipas kertas dalam tangan dan menoleh ke samping. Dia berseru ke Bu Fang yang terlihat tersenyum ketika menonton Xiao Yanyu makan.

Bu Fang menaikkan alisnya tidak peduli dan menoleh ke Sun Qixiang. Dia tidak mengatakan apa pun, tapi dia berbalik dan masuk ke dapur.

"Cepat! Jika saya tidak makan Nasi Goreng Telur dalam tiga menit, saya akan menghancurkan restoran kecil ini!" kata Sun Qixiang pongah.

Bu Fang tanpa ekspresi masuk ke dapur dan mengambil sekantong tepung terigu dari kulkas.

Apakah dia akan memasak Nasi Goreng Telur? Salah… Sun Qixiang ternyata berani mengancam dia, seorang koki. Karena itu, dia harus menahan lapar untuk sementara. Dia akan mengerti sebentar lagi, nasib orang yang menantang koki, terutama yang picik.

Mie Kering Campur sebetulnya merupakan masakan yang sederhana. Hanya berupa mie tarik dicampur dengan bumbu.

Namun, Mie Tarik Campur yang digunakan Bu Fang adalah mie buatan tangan. Dengan teknik menguleni adonan spesial yang digunakan untuk membuat mie, rasanya pastilah luar biasa.

Karena Bu Fang sudah berlatih masakan ini beribu kali, proses pembuatan semangkuk Mie Kering Campur dari adonan hanya memerlukan waktu sepuluh menit. Teknik menguleni adonannya menarik mata, tangannya seperti menghilang dan dalam kegelapan menguleni adonan.

Setelah proses menguleni selesai, dia harus menarik mie agar mie terpisah menggunakan kekuatan sedang. Lalu dia menaburi sedikit tepung di mie tipis dan merendam mie tersebut sekali di air panas.

Air yang digunakan untuk memasak juga bukan air biasa. Airnya jernih dan transparan serta tidak mengandung ketidakmurnian. Uapnya bahkan memiliki sedikit wangi manis.

Sementara mie direndam, Bu Fang menyiapkan bumbu–bumbu. Dia menakar dengan tepat bumbu berikut ini, garam, kecap asin dan penyedap rasa di dalam mangkuk porselen biru putih dan diberi air panas sedikit. Lalu dia meniriskan mie dari air panas dan mencampurkan mie ke dalam mangkuk. Dengan menggunakan sumpit bambu, dia mengaduk mangkuk dan menyebabkan warna kecap asin diserap oleh mie sebening kristal.

Semangkuk Mie Kering Campur yang mengepulkan asap telah selesai.

Tidak ada kuah, telur atau sayuran. Hanya ada semangkuk Mie Campur Kering.

Bu Fang membawa semangkuk Mie Kering Campur keluar dari dapur. Keharumannya tidak sekuat Nasi Goreng Telur, tapi warna Mie Kering Campur menggugah selera.

Ketika Sun Qixiang melihat Bu Fang berjalan keluar dari dapur dengan mangkuk porselen biru putih, dia pikir Nasi Goreng Telurnya sudah siap dan dia bersiap menerimanya.

"Ini adalah Mie Kering Campur kepunyaan bencong," kata Bu Fang tanpa ekspresi sambil bergeser ke samping.

Ekspresi Sun Qixiang membeku dan dengan marah dia melotot ke arah Bu Fang dengan mata disipitkan. "Saya sudah bilang untuk memasak Nasi Goreng Telur saya duluan?! Siapa yang menyuruhmu masak Mie Kering Campur! Kamu mau saya menutup bisnismu?!"

Bu Fang tidak memedulikan Sun Qixiang sama sekali, dia meletakkan Mie Kering Campur di hadapan Xiao Xiaolong dan dengan tenang berkata,"Ini Mie campur Kering pesananmu, selamat menikmati."

Mata Xiao Xiaolong bersinar. Dia kelaparan setelah digoda oleh Nasi Goreng Telur, harumnya terlalu menggoda. Dia bahkan melewati panggilan bencong dari Bu Fang.

Walaupun Mie Kering Campur bukanlah Nasi Goreng Telur, tapi lebih baik daripada tidak ada apa pun untuk dimakan! Walaupun harumnya tidak sekaya masakan lain, tetap saja ada ledakan keharuman bersirkulasi di dalam saluran napas jika kamu mengambil napas dalam.

Bagaimana mungkin semangkuk Mie Kering Campur yang dijual seharga seratus keping emas adalah mie biasa!

Xiao Xiaolong mengambil sehelai mie dengan sepasang sumpit dan dengan tidak sabar dihisapnya ke dalam mulut.

Seruput!

Mata Xiao Xiaolong melebar terkejut. Mie tiba–tiba melata memasuki mulutnya seakan–akan hidup. Karena mie cukup kenyal, mie itu meloncat di dalam mulutnya setelah dia menggigitnya putus. Perasaan mie meloncat–loncat dalam mulutnya memberinya kesenangan yang tidak biasa, seakan banyak tangan kecil menggaruk dengan lembut mulutnya bagian dalam.

Oh …

Dengan mulut penuh mie, mata Xiao Xiaolong menyipit hingga hanya terlihat segaris. Dia menggelengkan kepalanya dengan wajah penuh kebahagiaan.

Ekspresi Xiao Xiaolong terlihat oleh mata Suan Qixiang. Dia tidak dapat menahan rasa penasarannya, dia tidak dapat menunggu lebih lama lagi.

"Cepat kembali ke dapur! Saya ingin cepat–cepat mencoba Nasi Goreng Telur dan Mie Kering Campur!"

Sun Qixiang melihat Bu Fang dengan dingin.

"Kamu lupa sedang berbicara dengan siapa? Dan lagi, berhenti menyuruh–nyuruh saya supaya cepat. Jika saya mendengar sepatah kata lagi, saya akan melarangmu masuk ke restoran ini."

Alis Bu Fang bersatu, dia makin merasa tidak puas. Pikirnya, "Pria ini mencari masalah."

"Kamu sombong sekali, saya mestinya langsung menghancurkan tokomu!" ancam Sun Qixiang, sambil mendorong dada Bu Fang dengan kipas kertasnya.

Bu Fang menjawab dengan senyum. Karena dia jarang tersenyum, senyumnya terlihat kaku.

Dia tidak mengatakan apa pun lagi dan kembali ke dapur.

Setelah kira–kira tiga puluh menit, dia dengan tenang kembali.

Xiao Xiaolong dan Xiao Yanyu telah menghabiskan makanannya, namun mereka tidak segera pergi. Mereka masih harus membayar makanannya, dan yang lebih penting lagi, melihat Oseng–oseng Sayur.

Mereka telah menyaksikan Nasi Goreng Telur dan Mie Kering Campur, tinggal Oseng–oseng Sayur yang belum dilihat.

Berdasarkan standar masakan yang lain, Oseng–oseng Sayur tentunya tidak biasa juga.

Ketika Sun Qixiang yang kelaparan akhirnya melihat makanannya dibawa keluar dapur, dia sangat bersemangat hingga dia menyambar nampan dari tangan Bu Fang.

Ada empat masakan di atas nampan. Ada dua mangkuk Nasi Goreng Telur yang sangat harum hingga wanginya memenuhi seluruh restoran. Ada mangkuk lain yang berisi Mie Kering Campur dengan warnanya yang menyegarkan, dan juga… sehelai… daun segar?!

Karena Sun Qixiang memesan semua jenis masakan, Bu Fang memasak semua bersamaan.

Kelihatannya sehelai daun itu mungkin adalah… Oseng–oseng Sayur yang legendaris.

"Apakah kamu idiot? Mengapa kamu tidak menyajikan masakan satu demi satu? Apakah kamu sengaja membuat saya kelaparan?" Sun Qixiang dengan cepat bernapas di dalam keharuman Nasi Goreng Telur, lalu menoleh ke arah Bu Fang dan memarahinya.

Bu Fang tidak mau bersusah–payah menjawabnya. Apa yang Sun Qixiang inginkan setelah membuat seorang koki tersinggung? Dia seharusnya bersyukur tidak usah menunggu tambahan satu dua jam.

Jadi, mengapa Bu Fang menyajikan semua masakan bersamaan? Bukan karena dia takut dengan Sun Qixiang. Ada alasan dibalik tindakannya…

"Sistem, apakah kamu yakin bahan yang kamu berikan padaku akan bekerja dengan baik?"

"[Saus Sambal Neraka], cabai yang digunakan adalah cabai super pedas terpilih dari Paprika Menghadap Surga yang tumbuh di jurang yang sangat dalam. Cabai ini pedas sekali setelah menyerap energi esensial yang berasal dari setan neraka. Setetes saus cabai akan mengakibatkan tubuh seseorang serasa dilalap api. Satu sendok akan mengakibatkan seseorang berhalusinasi. Sebotol selai adalah porsi mematikan."

Sistem dengan serius menjelaskan saus cabai yang Bu Fang tambahkan ke dalam Nasi Goreng Telur.

Siguiente capítulo