Cenora terbatuk dengan beberapa darah yang mulai membasahi gaun putihnya, manik biru gelapnya mulai mengabur menatap ke arah azazel yang tertawa keras. Azazel jelas merasa senang, dia tidak percaya bisa membuat cenora terluka sekarang.
Di pikir akan sulit mengingat cenora adalah salah satu orang yang bisa membunuhnya, tapi nyatanya cenora bukanlah apa-apa. Dia bahkan sudah tidak mampu berdiri dengan benar sekarang.
"Bagaimana apa kau masih mau melanjutkan ini?"
Azazel tertawa menatap cenora yang sudah di ambang batasnya. Kenapa dia begitu lemah, apa yang salah dari dirinya. Sudah jelas dia lebih kuat dari azazel lalu kenapa dia yang sekarat. Dan kenapa kakak tirinya itu masih saja terlihat baik-baik saja walau ada luka goresan di tubuhnya.
Cenora mencoba bangkit dengan manik menatap azazel tajam, tangan kirinya terluka parah dan dia sudah tidak bisa menggunakan sihir yang berat sekarang. Dengan tangan kanan yang masih tersisa, cenora langsung mengeluarkan kekuatannya.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com