webnovel

*Perjodohan*

Setelah kami sampai kami langsung keluar dari mobil dan menuju pintu rumah tersebut.

tok tok tok

Tak berselang lama pintu itu terbuka dan keluar lah seorang wanita paruh baya yang menyambut kami.

"eh gimana kabarnya jeng"tanya wanita paruh baya tersebut.

"Baik kok situ gimana kabarnya"tanya mama kembali.

"Baik juga kok"kata wanita itu sambil tersenyum.

"Ini kami gak di suruh masuk"Kata papa sambil terkekeh.

"oh iya lupa saya ayo silahkan masuk suami saya juga sudah menunggu di dalam"Kata wanita tersebut mempersilahkan kami masuk.

Setelah sampai meja makan kami di persilahkan duduk.

Lia hanya diam dari tadi karena matanya tidak berhenti terus mengamati seluruh ruangan.

"Ayo silahkan duduk"kata lelaki yang ku perkirakan adalah suami dari wanita tadi.

"oh iya"kata papa sambil duduk dan di susul mama.

Karena dari tadi aku memperhatikan setiap ruangan jadi aku tidak mendengar bahwa kami di persilahkan duduk.

"Lia ayo duduk"ujar mama menyuruh ku".

Aku hanya diam lalu duduk,dan masih saja mataku memperhatikan setiap ruangan.

"oh jadi ini ya anak kalian"kata lelaki paruh baya tersebut sambil tersenyum ke arahku.

Aku membalas senyuman nya,aku masih saja takjub dengan kemewahan ini.

"Lia dia teman papa namanya om hendri,dan yang itu istrinya tante eli"kata papa menjelaskan.

"Owh hi om hi tante saya lia"kataku sedikit memperkenalkan diri.

"Kami sudah tau kok"kata om hendri

"oh ya ma christian mana"kata om hendri bertanya.

"Dia ada di atas bentar ya saya panggil kan dulu".

"Apa!christian jangan-jangan dia christian yang nyebelin itu"kata ku dalam hati.

"Nah itu dia christian nya"kata om hendri sambil menunjuk kebelakang ku.

Lalu aku memutar tubuhku kebelakang dan melihat bahwa itu benar christian.

"Lo/Lo"Kata ku dan christian bersama.

Lalu christian duduk dan kami pun makan,tidak ada yang bersuara hanya terdengar dentingan sendok dan piring.

Setelah selesai makan dan meja makan sudah bersih om hendri ingin berbicara sesuatu denganku dan christian,dari sikapnya sepertinya itu pembicaraan yang sangat penting.

"Begini chris dulu saat perusahaan papa masih belum berkembang,om indra membantu papa,dan saat itu mulai ada kemajuan di Perusahaan,disaat perusahaan papa susah berkembang pesat kami membuat persetujuan bahwa kami akan menjodohkan anak pertama kami"kata om hendri menjelaskan panjang lebar.

"APA!!!"kata ku dan chris bersamaan

"Tapi pa"kata ku merengek kepada papa agar perjodohan ini di batalkan.

"Tidak ada tapi-tapi an lia,ini sudah keputusan papa dan om hendri"ujar papa dengan nada bicara yang sedikit naik.

"Kami aja masih sekolah chris juga mau kuliah,begitu juga dengan lia".kata chris membantah.

"Tidak ada tapi-tapi an chris jika kamu menolak kamu keluar dari rumah ini dan jangan pernah anggap kami lagi"kata om hendri marah.

Aku merasa seluruh tubuhku lemas dan mataku terasa berat,"Lia"hanya kata itu yang dapat ku dengar setelah itu semuanya gelap dan sunyi.