webnovel

Kisah Cinta Anais

Namaku Anais Standford aku seorang kutu buku hobi ku membaca buku semua buku aku baca bahkan majalah,koran komik sekaligus,aku seorang gadis kutu buku yang pediam dan penyendiri dan aku meluangkan waktu istirahat untuk pergi ke perpustakaan sekolah hanya untuk membaca,aku tak pernah punya teman dan aku sangat gugup untuk bersosialisasi awalnya diriku begitu sejak aku mulia mengenal Dhaniel sejak SMP,dulu aku pernah satu sekolah dengan nya,saat SMP banyak yang menggosipkan Dhaniel seorang kutu buku juga,ia dapat beasiswa,bahkan ia selalu juara satu dari ia kelas satu SMP hingga kelas tiga SMA yaitu sekarang,secara berturut -turut ia selalu jadi bintang kelas,Dhaniel sangat ramah dan hangat dan punya banyak teman sejak SMP hingga SMA ,Dhaniel begitu populer di kalangan sekolah.Setiap hari aku melihatnya membaca buku di perpustakaan,aku mendengar gosip dulunya ia ketua klub buku,sekarang tidak lagi sepertinya ia mau fokus belajar.

Aku sangat sangat ingin bicara tentang gosip yang di bicarakan semua orang di sekolah dengannya tapi aku gugup apalagi dia Laki-laki itu membuatku malu,jantungku tak mau berhenti berdegup kencang kenapa disaat-saat seperti ini aku begini,tuhan beri tahu dia bahwa aku ingin berbicara dengan nya.Andai kau tau pertama kali aku melihat Dhaniel di perpustakaan sekolah biasanya aku hanya fokus membaca buku dan tak peduli dengan orang di sekitar ku,aku hanya bisa melihat di meja pustakawan akan tetapi hanya saja aku ingin melihatnya lebih dekat tapi aku gugup,aku pun menggela nafas panjang mencoba memberanikan diri untuk melihatnya dengan dekat,aku pun mengendap-edap,rak demi rak buku aku bersembunyi dan aku mengintipnya membaca dari rak buku arah jam sembilan,saat dia melihat ku aku pun bergegas bersembunyi di rak buku tersebut,dan itu membuat ku sangat malu dan jantung ku tak mau berhenti berdegup kencang,disaat aku mulai mengintip lagi Dhaniel tiba-tiba sudah tak ada di bangku membacanya,aku pun mulai keluar dari persembunyian dan melihat di sekitar kemana Dhaniel pergi,apakah Dhaniel sudah masuk kelas? ternyata ia di tempat meja pustakawan tempat dimana yang seharusnya aku jadi pustakawan,di sana aku melihat dia membaca buku,tuhan aku harus bagaimana,itu adalah tempatku aku aku tidak bermaksud mengusirnya,dan dengan begitu aku dengan berani mendatangi meja pustakawan itu dan ketika Dhaniel tahu aku sedang di hadapannya,ia pun berhenti membaca buku dan melihat ku dengan tatapan ramahnya.

"Ada yang bisa aku bantu untuk mu nona?"ucap Dhaniel dengan ramah,aku tak percaya Dhaniel bicara padaku dengan ramahnya itu membuatku tersipu malu dan dengan gagap nya aku berkata:"A...A....A...Anu...I...I...I...Itu tempat ku,A...A...A...Aku pustakawannya Di...Di...Di...Disini",sekali lagi ia berkat dengan ku dengan ramahnya:"Oh kamu pustakawan nya aku kira pustakawannya pergi ke toilet atau semacamnya jadi aku hanya ingin menggantikan posisimu sebagai pustakawan sementara maaf ya",aku pun mengangguk dan ini adalah pertama kalinya aku bicara dengan seseorang,apalagi dia Laki-laki,dan itu Dhaniel orang pertama yang mengajak ku bicara.dan yah dengan gugupnya aku ingin berkenalan denganya dan menceritakan tentang dirinya.

Oh tuhan aku sangat ingin seperti nya andaisaja aku bisa melakukanya,aku dengan gugupnya aku ingin bicaranya denganya bahwa aku ingin sepertinya,dan aku pun menceritakan tentang diriku,dan Dhaniel pun langsung mau jadi teman ku,dan Dhaniel adalah teman pertamaku.

Beberapa bulan kemudian...

Dhaniel selalu datang kemari untuk menemaniku membaca apalagi dia duduk di meja pustakawan dengan ku,aku tak percaya ia sedekat ini dengan ku dan jantung ku berdegup kencang,aku sangat ingin tahu apakah dia suka padaku?,sesekali ia mengajak ku makan bersama dengannya bahkan dengan teman-teman nya di kantin dan itu membuatku gugup,entah apa yang kurasakan ini tapi aku merasa nyaman bersamanya mungkinkah ini yang namanya cinta?.Aku pun meminta Dhaniel untuk menemuiku di halaman belakang sekolah,dan Dhaniel pun datang"Hal apa yang aku ingin bicarakan padaku?"ucap Dhaniel,dan aku masih gugup menyatakan cinta ku pada nya oh tuhan aku hanya ingin dia tahu bahwa aku mencintainya,dengan memberanikan diri aku menyatakan perasaan ku:"Aku menyukai mu Dhaniel",Dhaniel pun berkata:"Kau menyukai ku sebagai teman?",aku pun menggelengkan wajah ku dan Dhaniel pun mengerti dan ekspresinya sedikit malu ia pun menolak ku sambil berkata:"Aku menghangai keberanian mu,tapi maafkan aku Anais aku mau fokus sekolah,tapi kita masih bisa berteman kok,lupakan saja hal ini",melihat reaksinya begitu serius menolak ku dan serius dengan sekolah aku pun mulai melupakan bahwa ku pernah mengukapkan perasaan aku padanya.

Beberapa tahun kemudian...

Tak usangka aku bertemu dengannya lagi di perpustakaan dan saat ini aku dan Dhaniel sudah memasuki SMA,aku terkejut ia masih mengingat ku dan ia pun mulai berkata:"Apakah kau masuk ke sini hanya untuk mengejar ku?"aku melihat nya sedikit malu,dan aku berkata:"Tidak hanya kebetulan saja kok,aku masuk kesini bukan untuk mengejar mu sungguh!",ia pun berkata sambil ia menggosokan bibirnya yang merah merona itu dengan jarinya:"Syukurlah kalau begitu"aku tahu apa artinya itu aku masih menyukai Dhaniel dan aku pun mencium bibirnya dan kami pun sama-sama tersipu malu,dan Dhaniel sekali lagi berkata:"Lu...lupakan hal ini terjadi pada kita"Dhaniel dengan wajah merahnya ia lari keluar ke perpustakaan,sejak saat itu semua kembali normal Dhaniel selalu pergi ke perpustakaan untuk membaca buku,dan aku sudah mulai menyerah mendapatkan hatinya,dengan begitu aku sadar dia benar-benar serius belajar dan aku tidak mau menggangu waktu belajarnya itu,walau kami masih berkecangungan untuk saling berbicara.