Siapa yang tidak akan terkejut secara tiba-tiba jika sebilah pedang tiba-tiba menusuk tepat di jantung kita? Hal itu yang dialami oleh Anko saat ini, panik, lemas dan tak bertenaga.
Elf yang berada di dekatnya pun hanya terdiam membisu tak berkutik. Dia tidak kenal siapa lelaki yang dia temui ini tapi, yang jelas lelaki itu adalah leluhur dari tetuanya.
"Apakah orang ini beniat membunuhku? Atau Saki yang ada di dalam tubuhku?" Anko sempat berpikir demikian karena dari awal yang dicari oleh orang tersebut adalah Saki.
Tapi, saat kesadarannya perlahan hampir menghilang, "Eh, apakah aku akan mati?" dia hanya bisa berkata dalam hatinya.
Elf tak bisa menolongnya karena dalam jarak mereka yang begitu dekat, ada semacam segel yang menghalanginya.
Lalu, lelaki itu berbicara setelah mencabut pedang dari dada Anko yang tertusuk sangat dalam, "Terima kasih, telah membawanya kemari."
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com