webnovel

Your Presence

Ketika fisik sudah tidak mampu untuk bertahan lagi, harapan terakhir agar diri tak menggila hanyalah pada batin dan akal sehat. Namun, bagaimana jika akal sehat sudah mulai tak bisa diajak untuk berkompromi lagi? Adit, sebagai contoh dari sekian anak yang merasa kurang beruntung akibat menjadi korban dalam kekerasan rumah tangga orang tuanya. Menjadi sasaran empuk kala sang Ayah dan Ibu tengah lelah karena perkerjaan mereka, bahkan membuat Adit sudah sangat lelah untuk terus bertahan di dunia yang begitu kejam untuknya. Nurani sudah menghilang, batin pun mulai berbisik agar enyah dari dunia yang kejam ini. Mengakhiri hidup mungkin, menjadi akhir kisah Adit yang begitu kelam. Agar ia bisa lepas dari kedua orang tua nya yang tak menginginkannya untuk terlahir ke dunia ini. Namun .... "Kalo mau bunuh diri jangan di sini, Aa ganteng!" Suara khas sang gadis yang terus menggema, mengganggu pikiran Adit hingga akal sehatnya perlahan kembali membaik. "Siapa dia? Mengapa aku selalu memikirkannya?" Akankah, Tuhan mempertemukan Adit dengan gadis yang berhasil mencegah dirinya untuk mengakhiri hidupnya itu? Atau, kah sebaliknya? Apakah Adit akan mendapatkan kebahagiaan yang tak pernah ia rasakan sejak berusia 5 tahun hingga sekarang?

AQUELLA_0803 · Urban
Zu wenig Bewertungen
278 Chs

Ulang Tahun Perusahaan.

"Astaga!"

"Laura kenapa pot bisa pecah sih? Lu juga bikin kita takut tau, kita kira lu maling!" Ucap Rafael.

Laura tersenyum kecil, "maaf, tadi enggak sengaja nyenggol pot. Makanya pecah, maaf ya sekali lagi dan lu gue harap diam Rafael. Jangan banyak bacot," balas Laura.

***

Hari ini, perusahaan milik Tuan Dimas dan Adit merayakan ulang tahun. Semua tamu undangan sudah ada di gedung tempat acara ulang tahun di lakukan. Putri duduk di meja keluarga bersama si kembar, dan Mika. Eric berjalan ke arah meja tempat minuman dan tiba-tiba saja Clara masuk ke dalam gedung, dan bersama kedua orang tuanya. Clara melihat Eric dan ia mengira itu adalah Ervin. Ia menyapa Eric, "hai," sapa nya.

Eric mengerutkan dahinya, saat melihat Clara menyapanya. Ia tersenyum, "maaf sebelumnya? Apa kita saling kenal?" Tanya Eric.

Clara terkejut, "kamu lupa sama aku? Aku gadis yang semalam bertemu kamu di mall, saat itu kamu bersama Mama ka--,"

"Eric, Mama cariin kamu itu.." sahut Ervin.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com