webnovel

Your Presence

Ketika fisik sudah tidak mampu untuk bertahan lagi, harapan terakhir agar diri tak menggila hanyalah pada batin dan akal sehat. Namun, bagaimana jika akal sehat sudah mulai tak bisa diajak untuk berkompromi lagi? Adit, sebagai contoh dari sekian anak yang merasa kurang beruntung akibat menjadi korban dalam kekerasan rumah tangga orang tuanya. Menjadi sasaran empuk kala sang Ayah dan Ibu tengah lelah karena perkerjaan mereka, bahkan membuat Adit sudah sangat lelah untuk terus bertahan di dunia yang begitu kejam untuknya. Nurani sudah menghilang, batin pun mulai berbisik agar enyah dari dunia yang kejam ini. Mengakhiri hidup mungkin, menjadi akhir kisah Adit yang begitu kelam. Agar ia bisa lepas dari kedua orang tua nya yang tak menginginkannya untuk terlahir ke dunia ini. Namun .... "Kalo mau bunuh diri jangan di sini, Aa ganteng!" Suara khas sang gadis yang terus menggema, mengganggu pikiran Adit hingga akal sehatnya perlahan kembali membaik. "Siapa dia? Mengapa aku selalu memikirkannya?" Akankah, Tuhan mempertemukan Adit dengan gadis yang berhasil mencegah dirinya untuk mengakhiri hidupnya itu? Atau, kah sebaliknya? Apakah Adit akan mendapatkan kebahagiaan yang tak pernah ia rasakan sejak berusia 5 tahun hingga sekarang?

AQUELLA_0803 · Urban
Zu wenig Bewertungen
278 Chs

Permintaan Maaf.

Fahri menghentikan mobilnya di halaman rumah, Putra. Pria tampan itu keluar dari dalam mobil dan berlari masuk ke rumah adiknya. Fahri mencari kedua orang tuanya dan Putra. Pria tersebut akan meminta maaf, karena dia merasa bersalah telah memilih wanita yang tidak setia. Terlihat Nyonya Dina dan Tuan Dani berada di ruang keluarga, tengah menonton televisi sedangkan Putra tengah berada di ruang keluarga sambil memainkan game online.

"Ayah, Bunda, Putra.." panggil Fahri dengan wajah yang merasa bersalah.

Ketiga orang itu menatap kearah Fahri sambil mengerutkan dahinya. Pria tampan itu mendekati ketiga orang tersebut dan memeluk kedua orang tuanya. "Maafkan atas kesalahan Fahri, maaf Fahri sudah membuat kalian kecewa. Fahri benar-benar menyesal Bunda, Ayah, jadi mohon maaf 'kan Fahri atas semua kesalahan Fahri pada kalian.." ucap Fahri dengan sangat tulus.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com