webnovel

Your Presence

Ketika fisik sudah tidak mampu untuk bertahan lagi, harapan terakhir agar diri tak menggila hanyalah pada batin dan akal sehat. Namun, bagaimana jika akal sehat sudah mulai tak bisa diajak untuk berkompromi lagi? Adit, sebagai contoh dari sekian anak yang merasa kurang beruntung akibat menjadi korban dalam kekerasan rumah tangga orang tuanya. Menjadi sasaran empuk kala sang Ayah dan Ibu tengah lelah karena perkerjaan mereka, bahkan membuat Adit sudah sangat lelah untuk terus bertahan di dunia yang begitu kejam untuknya. Nurani sudah menghilang, batin pun mulai berbisik agar enyah dari dunia yang kejam ini. Mengakhiri hidup mungkin, menjadi akhir kisah Adit yang begitu kelam. Agar ia bisa lepas dari kedua orang tua nya yang tak menginginkannya untuk terlahir ke dunia ini. Namun .... "Kalo mau bunuh diri jangan di sini, Aa ganteng!" Suara khas sang gadis yang terus menggema, mengganggu pikiran Adit hingga akal sehatnya perlahan kembali membaik. "Siapa dia? Mengapa aku selalu memikirkannya?" Akankah, Tuhan mempertemukan Adit dengan gadis yang berhasil mencegah dirinya untuk mengakhiri hidupnya itu? Atau, kah sebaliknya? Apakah Adit akan mendapatkan kebahagiaan yang tak pernah ia rasakan sejak berusia 5 tahun hingga sekarang?

AQUELLA_0803 · Urban
Zu wenig Bewertungen
278 Chs

Ngidam Peluk Mama Putri.

Pukul 00:00 WIB.

"Sayang, bangun.." ucap Marsha menggoyangkan tubuh sang suami yang tengah tertidur dengan kedua tangannya.

Eric terbangun dari tidurnya dan menatap sang istri yang tengah memanyunkan bibirnya. Ia duduk dan mengumpulkan nyawa yang belum sepenuhnya terkumpul. "Ada apa sayang? Udah jam 12 malam loh ini, kok belum tidur juga?" tanya Eric.

"Aku gak bisa tidur, aku pengen sesuatu.." jawab Marsha.

Eric menatap sang istri, "kamu mau apa, hm? Coba bilang sama aku.." lanjut Eric.

"Mau peluk, Mama.." ujar Marsha seperti tengah merengek.

"Mau peluk Mama kamu? Tapi Mama lagi di luar kota sama Pa---,"

"Enggak, mau sama Mama Putri. Aku mau peluk Mama kamu sayang," rengek Marsha.

"Mama? Tengah malam kaya gini? Ini udah jam 12 malam loh sa--,"

"Kalau kamu gak mau ya udah," lanjut Marsha yang langsung tidak mood.

Gadis itu turun dari kasur dan duduk di sofa sambil memejamkan kedua matanya. Eric mendekati sang istri dan duduk di samping Marsha. "Sayang," panggil Eric.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com