webnovel

Your Presence

Ketika fisik sudah tidak mampu untuk bertahan lagi, harapan terakhir agar diri tak menggila hanyalah pada batin dan akal sehat. Namun, bagaimana jika akal sehat sudah mulai tak bisa diajak untuk berkompromi lagi? Adit, sebagai contoh dari sekian anak yang merasa kurang beruntung akibat menjadi korban dalam kekerasan rumah tangga orang tuanya. Menjadi sasaran empuk kala sang Ayah dan Ibu tengah lelah karena perkerjaan mereka, bahkan membuat Adit sudah sangat lelah untuk terus bertahan di dunia yang begitu kejam untuknya. Nurani sudah menghilang, batin pun mulai berbisik agar enyah dari dunia yang kejam ini. Mengakhiri hidup mungkin, menjadi akhir kisah Adit yang begitu kelam. Agar ia bisa lepas dari kedua orang tua nya yang tak menginginkannya untuk terlahir ke dunia ini. Namun .... "Kalo mau bunuh diri jangan di sini, Aa ganteng!" Suara khas sang gadis yang terus menggema, mengganggu pikiran Adit hingga akal sehatnya perlahan kembali membaik. "Siapa dia? Mengapa aku selalu memikirkannya?" Akankah, Tuhan mempertemukan Adit dengan gadis yang berhasil mencegah dirinya untuk mengakhiri hidupnya itu? Atau, kah sebaliknya? Apakah Adit akan mendapatkan kebahagiaan yang tak pernah ia rasakan sejak berusia 5 tahun hingga sekarang?

AQUELLA_0803 · Urban
Zu wenig Bewertungen
278 Chs

Jenguk Noah.

Pukul 18:30 WIB.

Emily sudah berada di depan rumah kakaknya. Ia menekan bel dan beberapa menit menunggu pintu rumah terbuka. Terlihat asisten rumah tangga yang bekerja di rumah Eric, tersenyum kearah Emily.

"Masuk Neng cantik," ucap asisten rumah tangga tersebut.

Emily menganggukkan kepala dan masuk ke dalam rumah. Ia berjalan ke arah ruang keluarga yang di mana sang kakak dan istri nya sudah ada di ruang keluarga. Gadis cantik itu mengecup punggung tangan Eric dan punggung tangan Marsha.

"Ervin nya mana, bang?" Tanya Marsha.

"Masih di dalam kamar, duduk aja di sini dulu..." Jawab Eric.

Emily duduk di sofa tepat di samping sang kakak. Marsha berdiri dan berjalan kearah dapur, untuk mengambil beberapa makanan yang akan dibawa ke rumah Noah. "Emily, Kakak titip makanan ini ya..." Ujar Marsha.

Emily mengambil makanan tersebut, "oke kak," balas Emily.

Ervin menuruni anak tangga dan berjalan ke arah Emily. Anak laki-laki itu langsung memeluk Emily. "Yuk, aunty," ujar Ervin.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com