webnovel

Your Presence

Ketika fisik sudah tidak mampu untuk bertahan lagi, harapan terakhir agar diri tak menggila hanyalah pada batin dan akal sehat. Namun, bagaimana jika akal sehat sudah mulai tak bisa diajak untuk berkompromi lagi? Adit, sebagai contoh dari sekian anak yang merasa kurang beruntung akibat menjadi korban dalam kekerasan rumah tangga orang tuanya. Menjadi sasaran empuk kala sang Ayah dan Ibu tengah lelah karena perkerjaan mereka, bahkan membuat Adit sudah sangat lelah untuk terus bertahan di dunia yang begitu kejam untuknya. Nurani sudah menghilang, batin pun mulai berbisik agar enyah dari dunia yang kejam ini. Mengakhiri hidup mungkin, menjadi akhir kisah Adit yang begitu kelam. Agar ia bisa lepas dari kedua orang tua nya yang tak menginginkannya untuk terlahir ke dunia ini. Namun .... "Kalo mau bunuh diri jangan di sini, Aa ganteng!" Suara khas sang gadis yang terus menggema, mengganggu pikiran Adit hingga akal sehatnya perlahan kembali membaik. "Siapa dia? Mengapa aku selalu memikirkannya?" Akankah, Tuhan mempertemukan Adit dengan gadis yang berhasil mencegah dirinya untuk mengakhiri hidupnya itu? Atau, kah sebaliknya? Apakah Adit akan mendapatkan kebahagiaan yang tak pernah ia rasakan sejak berusia 5 tahun hingga sekarang?

AQUELLA_0803 · Urban
Zu wenig Bewertungen
278 Chs

Jangan Gila.

Dua bulan kemudian,

Kandungan Putri sudah masuk usia 9 bulan. Adit tengah sibuk di kantor, karena beberapa hari ini di kantor banyak pekerjaan. Damar juga sibuk di rumah sakit, bahkan pria itu untuk makan saja susah. Oliv berada di dapur, sedangkan Putri tengah duduk bersama Reksa.

"Putri, kakak titip Reksa ya. Kakak mau ke rumah sakit, buat anter makanan sebentar. Kamu bisa jagain Reksa 'kan? Tenang aja, dia anteng kok anaknya.." ujar Oliv.

"Bisa kak, Reksa aman kalau bareng Putri..." Balas Putri.

"Ya udah kakak pergi dulu ya, anak Mama jangan bandel ya.." lanjut Oliv.

Reksa mengangguk umur Reksa sudah 11 bulan. Dia sudah mengerti dengan ucapan orang, bahkan dia sudah mulai bisa berbicara walau tidak terlalu jelas. Oliv mengecup kening anaknya dan melambaikan tangan pada Reksa.

"Kalau ada apa-apa langsung kabari, Kakak.." ujar Oliv.

"Oke kak," balas Putri.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com