webnovel

Your Presence

Ketika fisik sudah tidak mampu untuk bertahan lagi, harapan terakhir agar diri tak menggila hanyalah pada batin dan akal sehat. Namun, bagaimana jika akal sehat sudah mulai tak bisa diajak untuk berkompromi lagi? Adit, sebagai contoh dari sekian anak yang merasa kurang beruntung akibat menjadi korban dalam kekerasan rumah tangga orang tuanya. Menjadi sasaran empuk kala sang Ayah dan Ibu tengah lelah karena perkerjaan mereka, bahkan membuat Adit sudah sangat lelah untuk terus bertahan di dunia yang begitu kejam untuknya. Nurani sudah menghilang, batin pun mulai berbisik agar enyah dari dunia yang kejam ini. Mengakhiri hidup mungkin, menjadi akhir kisah Adit yang begitu kelam. Agar ia bisa lepas dari kedua orang tua nya yang tak menginginkannya untuk terlahir ke dunia ini. Namun .... "Kalo mau bunuh diri jangan di sini, Aa ganteng!" Suara khas sang gadis yang terus menggema, mengganggu pikiran Adit hingga akal sehatnya perlahan kembali membaik. "Siapa dia? Mengapa aku selalu memikirkannya?" Akankah, Tuhan mempertemukan Adit dengan gadis yang berhasil mencegah dirinya untuk mengakhiri hidupnya itu? Atau, kah sebaliknya? Apakah Adit akan mendapatkan kebahagiaan yang tak pernah ia rasakan sejak berusia 5 tahun hingga sekarang?

AQUELLA_0803 · Urban
Zu wenig Bewertungen
278 Chs

Fakta Nyonya Winda.

Nyonya Winda dan Tuan Tirta bulan madu ke Semarang. Mereka tidak sengaja bertemu Tuan Dimas yang tengah rapat di sebuah restoran. Rekan bisnis Tuan Dimas menatap Nyonya Winda dan menghampiri wanita paruh baya itu.

"Nyonya di sini juga, Tuan Dimas ada di dalam. Kami akan melakukan meeting untu--,"

"Maaf, Dimas bukan suami saya. Ini suami saya," ujar Nyonya Winda yang memeluk lengan Tuan Tirta.

Rekan bisnis Tuan Dimas terkejut bukan main. Ternyata rumor tentang perselingkuhan itu memang benar adanya. Jadi pria yang menjadi suami Nyonya Winda sekarang ada perebut istri orang. "Ternyata rumor itu benar, ada ya seorang dokter merebut istri orang. Suka heran deh," sahut salah satu rekan bisnis Nyonya Winda dan mereka akan masuk ke dalam ruangan meeting.

Tuan Tirta mengerutkan keningnya, "maaf, Tuan. Saya tidak mengerti maksud anda," ujar Tuan Tirta menahan tangan rekan kerja Tuan Dimas.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com