webnovel

Your Presence

Ketika fisik sudah tidak mampu untuk bertahan lagi, harapan terakhir agar diri tak menggila hanyalah pada batin dan akal sehat. Namun, bagaimana jika akal sehat sudah mulai tak bisa diajak untuk berkompromi lagi? Adit, sebagai contoh dari sekian anak yang merasa kurang beruntung akibat menjadi korban dalam kekerasan rumah tangga orang tuanya. Menjadi sasaran empuk kala sang Ayah dan Ibu tengah lelah karena perkerjaan mereka, bahkan membuat Adit sudah sangat lelah untuk terus bertahan di dunia yang begitu kejam untuknya. Nurani sudah menghilang, batin pun mulai berbisik agar enyah dari dunia yang kejam ini. Mengakhiri hidup mungkin, menjadi akhir kisah Adit yang begitu kelam. Agar ia bisa lepas dari kedua orang tua nya yang tak menginginkannya untuk terlahir ke dunia ini. Namun .... "Kalo mau bunuh diri jangan di sini, Aa ganteng!" Suara khas sang gadis yang terus menggema, mengganggu pikiran Adit hingga akal sehatnya perlahan kembali membaik. "Siapa dia? Mengapa aku selalu memikirkannya?" Akankah, Tuhan mempertemukan Adit dengan gadis yang berhasil mencegah dirinya untuk mengakhiri hidupnya itu? Atau, kah sebaliknya? Apakah Adit akan mendapatkan kebahagiaan yang tak pernah ia rasakan sejak berusia 5 tahun hingga sekarang?

AQUELLA_0803 · Urban
Zu wenig Bewertungen
278 Chs

Di selingkuhi.

Eric bersama Rafael berada di sebuah Cafe. Mereka tengah menongkrong, Ervin dan Laura baru saja datang. Kezia tidak bisa datang karena ada urusan mendadak.

"Bro, sorry lama.." ucap Ervin.

"Santai, duduk.." balas Rafael.

Laura duduk di samping Eric, dan menatapku datar wajah Rafael. Tentunya pria tersebut juga menatap datar wajah, Laura. Ervin menatap buku menu dan memesan makanan serta minuman. Setelah itu Ervin menatap kearah saudaranya.

"Udah lama banget gak nongkrong.." ujar Ervin.

"Iya, lama banget. Oh iya kok gak ajak Mika, Bang?" Tanya Laura.

"Katanya dia ada urusan sama kedua orangtuanya. Makanya dia gak bisa ik--,"

"Tunggu, bukannya itu Mika? Kok dia sama cowok ya?" Tanya Rafael.

Eric dan yang lain langsung membalikkan tubuhnya. Pria itu terkejut, benar apa yang diucapkan oleh Rafael. Mika tengah bersama seorang pria dan gadis itu tengah tertawa bahagia bersama pria tersebut.

"Anjir siapa tu? Kalau saudara, si Mika gak ada saudara cowok..." Gumam Laura.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com