webnovel

Your Presence

Ketika fisik sudah tidak mampu untuk bertahan lagi, harapan terakhir agar diri tak menggila hanyalah pada batin dan akal sehat. Namun, bagaimana jika akal sehat sudah mulai tak bisa diajak untuk berkompromi lagi? Adit, sebagai contoh dari sekian anak yang merasa kurang beruntung akibat menjadi korban dalam kekerasan rumah tangga orang tuanya. Menjadi sasaran empuk kala sang Ayah dan Ibu tengah lelah karena perkerjaan mereka, bahkan membuat Adit sudah sangat lelah untuk terus bertahan di dunia yang begitu kejam untuknya. Nurani sudah menghilang, batin pun mulai berbisik agar enyah dari dunia yang kejam ini. Mengakhiri hidup mungkin, menjadi akhir kisah Adit yang begitu kelam. Agar ia bisa lepas dari kedua orang tua nya yang tak menginginkannya untuk terlahir ke dunia ini. Namun .... "Kalo mau bunuh diri jangan di sini, Aa ganteng!" Suara khas sang gadis yang terus menggema, mengganggu pikiran Adit hingga akal sehatnya perlahan kembali membaik. "Siapa dia? Mengapa aku selalu memikirkannya?" Akankah, Tuhan mempertemukan Adit dengan gadis yang berhasil mencegah dirinya untuk mengakhiri hidupnya itu? Atau, kah sebaliknya? Apakah Adit akan mendapatkan kebahagiaan yang tak pernah ia rasakan sejak berusia 5 tahun hingga sekarang?

AQUELLA_0803 · Urban
Zu wenig Bewertungen
278 Chs

Cari Gara-gara.

Eric dan Rafael sudah berada di sebuah perusahaan tempat mereka akan menghadiri pertemuan. Tanpa sengaja mereka melihat James masuk ke dalam perusahaan.

"Eh itu James 'kan? Ngapain dia di sini?" Tanya Eric.

"Gak tau gue, kita susul aje kali ya.." balas Rafael.

Kedua pria tampan itu langsung masuk ke dalam perusahaan. Mereka berdua masuk ke ruang pertemuan dan terkejut saat melihat James berdiri di depan, Clara dan sang suami. James terlihat memasang wajah biasa saja, dan suami dari Clara langsung berdiri dan menghampiri kedua pria tampan tersebut.

"Silahkan duduk, masih ada dua orang lagi yang belum datang. Kita kedatangan arsitek terkenal, jadi kita harus hormati arsitek ini.." jelas suami Clara.

Rafael dan Eric hanya bisa menghela nafas dengan pelan. Mereka duduk dan menatap James yang masih berdiri. Clara terus aja menundukkan kepalanya karena tak sanggup melihat wajah James dan wajah Eric yang begitu mirip dengan Ervin.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com