webnovel

Your Presence

Ketika fisik sudah tidak mampu untuk bertahan lagi, harapan terakhir agar diri tak menggila hanyalah pada batin dan akal sehat. Namun, bagaimana jika akal sehat sudah mulai tak bisa diajak untuk berkompromi lagi? Adit, sebagai contoh dari sekian anak yang merasa kurang beruntung akibat menjadi korban dalam kekerasan rumah tangga orang tuanya. Menjadi sasaran empuk kala sang Ayah dan Ibu tengah lelah karena perkerjaan mereka, bahkan membuat Adit sudah sangat lelah untuk terus bertahan di dunia yang begitu kejam untuknya. Nurani sudah menghilang, batin pun mulai berbisik agar enyah dari dunia yang kejam ini. Mengakhiri hidup mungkin, menjadi akhir kisah Adit yang begitu kelam. Agar ia bisa lepas dari kedua orang tua nya yang tak menginginkannya untuk terlahir ke dunia ini. Namun .... "Kalo mau bunuh diri jangan di sini, Aa ganteng!" Suara khas sang gadis yang terus menggema, mengganggu pikiran Adit hingga akal sehatnya perlahan kembali membaik. "Siapa dia? Mengapa aku selalu memikirkannya?" Akankah, Tuhan mempertemukan Adit dengan gadis yang berhasil mencegah dirinya untuk mengakhiri hidupnya itu? Atau, kah sebaliknya? Apakah Adit akan mendapatkan kebahagiaan yang tak pernah ia rasakan sejak berusia 5 tahun hingga sekarang?

AQUELLA_0803 · Urban
Zu wenig Bewertungen
278 Chs

Bersama Keluarga.

Eric dan Marsha sudah ada di rumah Adit dan Putri. Mereka tengah berada di ruang keluarga dan mengobrol bersama. Ervin mendekati Putri dan memeluk ibunya secara tiba-tiba.

"Ma, peluk dulu ya. Takutnya Mama kangen sama aku.." ujar Ervin.

Putri membalas pelukan Ervin, "Mama bakal selalu kangen sama kamu..." Balas Putri sambil tersenyum bahagia.

Ervin menatap ibunya, "Mama sayang banget sama Ervin ya, sampai Mama bakal selalu kangen Ervin..." Ujar Ervin.

"Mama benar-benar sayang sama anak-anak, Mama. Eric, Ervin, Emily dan Emma, bahkan Papa kalian juga. Jadi sedetik aja kalian pergi, Mama kangen banget.." lanjut Putri.

Ervin tersenyum dan memeluk Ibunya dengan sangat erat. "Ervin juga pasti kangen dengan elusan tangan lembut dari, Mama..." Gumam Ervin.

Putri menatap anaknya, "kalau mau di elus ya cari Mama sayang.." jawab Putri.

Ervin hanya tersenyum dan memeluk Putri dengan erat. Adit menatap anaknya dan mengusap rambut Ervin. "Dokter Ervin kenapa?" Tanya Adit.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com