Sisi lain, Kei masih bersama dengan Rin. Kei jenis ada memijat kaki milik kekasihnya itu. Bekas keseleo yang yang terjadi di gedung auditorium sekolah yang menyebabkan mereka berdua harus berciuman dengan tidak sengaja.
"Ini lucu atau bagaimana sih? Aku ini merasa jika selalu sial dengan kakiku... Kalau tidak ada otaknya keseleo atau patah... Kenapa selalu seperti ini? Haaah... bukankah kebetulan itu menyakitkan?" Kata Rin. Ia mengeluh.
"Hei, jangan bilang seperti itu. Tidak semua kebetulan. Kau hanya perlu bersyukur untuk setiap hal yang kualami dalam hidupmu ketimbang harus selalu kesal dan marah dengan apa yang terjadi pada dirimu. Toh kau marah ataupun kesal juga tidak akan ada gunanya... Kau sudah kalau ini kan?" Kata Kei.
"Iya dah, maaf, maaf karena sering merasa tidak bersyukur..."
Kei tersenyumlah perlu mengajak kaca rambut milik Rin. "Dasar..."
"Kau suka sekali ya merusak tatanan rambutku? Huh..."
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com