webnovel

Young, Wild, & Sexy

Rin menyatakan cinta pada sang Pangeran Sekolah, tapi langsung ditolak. Setelah itu ia memutuskan untuk menjadi musuh di masa depan! Namun, sepertinya ia malah terjebak ke dalam kisah masa muda yang liar dan sexy. Belum soal niat balas dendam pada Pangeran Sekolah terpenuhi, masalah baru kembali menghampiri dirinya ketika sang kakek berniat menjodohkannya dengan anak seorang Mafia! Apa kakeknya sudah gila? Dirinya bahkan masih terlalu muda untuk menikah dan apa ini? Anak seorang Mafia? Penasaran? Yuuk mari ikut gabung dan jangan lupa tinggalkan komen agar aku bisa berkembang! Selamat membaca, semuanya!

sata_erizawa · Teenager
Zu wenig Bewertungen
366 Chs

Kemunculan Cewek Misterius

"Kalian semua, kalian tidak boleh membuat desakkan seperti ini! Itu membuat keadaan neng Tann menjadi buruk. " Pak Guy mencoba membubarkan kerumunan.

Guru olahraga.

Kei menepuk-nepuk pipi Rin untuk membangunkan Rin yang pingsan. Ia juga berulang kali memanggil-manggil nama Rin untuk membuatnya sadar. Namun, Rin tak kunjung sadar juga. Ia lalu melakukan petolongan pertama pada korban pingsan, ia melakukan penekanan pada daerah dada-paru-paru menggunakan ke dua tangannya. Nihil, Rin tak kunjung bangun juga.

"Dia butuh nafas buatan!" Teriak Kisa.

"Benar, CPR! Dia butuh nafas buatan!" Pampam menyetujuinya.

"Lalu siapa yang akan melakukannya?" Tanya Indry.

"TENTU SAJA KEI! Mereka kan pasangan." Nah, ini Zayn yang teriak.

Semua saling toleh, mengamini kata-kata Zayn. Ini akan seru, jiwa setan Zayn dan yang lain sedang menunjukkan tanduknya. Menyeringai di dalam hati masing-masing dan seandainya bisa ngilang secepat cahaya, ingin sekali mengambil ponsel untuk mengabadikan momen langka ini. Pasti akan heboh dan apa bila diup ke sosmed, wow, bakal jadi kisah legenda di AIHS sampai ke dekade yang akan datang.

Oke, itu berlebihan imajinasinya. Mari balik saja ke kisah ini! Ha ha ha ha ha ha.

"Benar juga, Kei kan yang paling berhak akan Rin." Kata Karin. Ia melirik Indry, Tessa, dan Hilda, lalu menyeringai.

Dengan senyuman setannya, ia mengambil ponselnya dan menyeting mode video. Ini akan jadi moment langka dan special.

"Waah, Elyasa, untuk kali ini saja, aku mengijinkanku berciuman di sekolah!" Kata Pak Guy yang rupanya paham dengan pasangan baru itu. Ia bahkan memberikan izin.

Apa ini layak disebut sebagai seorang guru?

Meski sangat tipis, pakai banget, ada guratan merah di pipi Kei. Ia memang mendapatkan julukkan pangeran dengan banyak fans cewek, tapi jujur saja, ia tidak pernah melakukan hal semacam ini.

Ciuman?

Yang benar saja!

Tunggu, apa yang ia fikirkan? Ini kan cuma pertolongan pada korban pingsan? Ia hanya harus membuat Rin sadar dengan nafas buatannya saja, kan? Ini masalah kemanusiaan.

"Kei, cepat lakukan sebelum keadaan Rin semakin memburuk!" Kata Zayn.

Kei lalu menatap lekat wajah Rin. Putih pucat. Ia tahu jika Rin itu memiliki kulit yang sangat putih. Ah, ternyata jidatnya memang lebar. Hidungnya juga mancung, lalu bibir itu terlihat sexy dengan lip gloss yang glow natural. Ia hanya harus melakukannya di situ, kan? Di bibir tipis itu?

Kei lalu memegang dagu milik Rin. Dengan perlahan ia mendekatkan wajahnya ke Rin. Dekat, dekat, dan semakin dekat. Lama-lama dekat-dekat.

Semua orang terdiam seolah terbuai dalam alunan.

Bibir mereka semakin berdekatan.

5 cm...

4 cm...

Apapun yang terjadi, ini adalah masalah kemanusiaan. Ya, ini adalah wujud kemanusiaan. Ini demi menolong manusia yang sedang terkena musibah. Jika bukan Rin, Kei akan tetap menolongnya! Ya seperti itu kiranya yang coba Kei tekankan pada otak dan hatinya.

3 cm...

2 cm...

Ia harus segera menolong Rin.

1 cm...

Dan...

Mata terpejam itu terbuka...

"HUUWAAAAA... KEI? APA YANG KAU LAKUKAN, HAH?" Rin mendorong tubuh Kei ke belakang.

Kei terjungkal meski tak menimbulkan rasa sakit. Ia hanya menatap kesal 'calon istrinya' itu. Bagaimana bisa Rin melakukan hal itu padanya setelah ia menyelamatkan nyawanya?

Rin sialan! Berani-beraninya melakukan hal itu kepadanya! Tahu gitu biarin saja Rin tenggelam di kolam. Berasa menyesal sudah menyelamatkan Rin.

"%^*()#$%^^&&*" Tidak tahu ini apa.

" #$%#*(" Pokoknya ini isi kepala yang z z z z z z z z.

"%&*(##%&*" Amburagul emesuyu banget pokoknya mah.

"Cih."

Tak beberapa lama dari saat itu, bell pergantian pelajaran terdengar. Pak Guy memeriksa keadaan Rin. Rupanya tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Ia lalu menyuruh Kei untuk membawa Rin ke UKS agar mendapatkan perawatan kakinya yang kram.

Rin yang kesakitan hanya bisa pasrah saat Kei memapahnya. Ia tidak sudi melakukan skin ship dengan pangeran ayam itu!

"Aku tidak akan membiarkanmu berbuat mesum kepadaku! TIDAK AKAN!" Gerutu Rin sepanjang jalan menuju UKS.

Kei yang memapah di sampingnya hanya bisa menatap kesal seperti biasa. Rin akhir-akhir ini jauh lebih cerewet dari biasanya. Kata-katanya memang masih tetap tajam seperti biasanya, hanya saja tidak dengan nada tenang seperti yang biasa Rin tunjukkan.

Biasanya, Rin itu sangat tenang, jaim, dan penuh pride yang tinggi.

Tapi kali ini, sungguh, Kei mendapatkan banyak kejutan tentang sifat dan sikap Rin yang belum ia ketahui.

"Sudah pincang saja masih cerewet... Aku sudah berbaik hati menolongmu, pinky New York!"

"Jika video itu tidak ada, saat ini juga aku akan menendangmu dan mengirimmu ke laut!"

"Video itu tidak adapun, kau tak akan bisa melakukannya! Lihat dulu lawanmu, calon nyonya Elyasa." Kei menyeringai.

"Cih, aku tak sudi menikah denganmu!" Ketus Rin.

"Apa lagi aku? Dada ratamu sangat tidak menarik."

"Kau..."

Rin membelalakkan matanya. Sial, komentar atas fisik itu paling tidak ia sukai. Apalagi soal dadanya yang rata seperti tripleks itu... Ia lalu menutupi dadanya dengan ke dua tangannya. Ia sampai lupa jika saat ini ia sedang di papah Kei. Tangan kanan yang harusnya pegangan bahu Kei ia lepaskan, alhasil keseimbangannya ilang dan hampir saja terjatuh. Beruntung Kei menangkapnya.

"Kau bodoh ya? Turunkan egomu itu!" Bentak Kei, ia lalu menggendong Rin di punggungnya.

Rin protes karena Kei menggendongnya. "Turunkan aku, aku tidak suka digendong seperti ini!"

"Ho, jadi kau maunya digendong ala tuan putri? Ala bridal style?"

"Lebih baik mati saja!"

Sebenarnya bisa tidak sih tidak usah bertengkar? Bukankah saat ini waktu yang sama sekali tidak cocok untuk berdebat? Bukankah saat ini lebih baik segera sampai UKS dan kaki Rin diobati? Harusnya seperti itu, kan? Tapi lagi, dan lagi, lagi-lagi seperti itu, bertengkar, berdebat, dan gelut ngajak perang!

Rin dan Kei memang sangat saling menyayangi ya? Haduh bikin gemes deh! P l a a a a k k k !

***

Other side... Di suatu sisi sudut sekolah AIHS, ada sepasang mata yang selalu mengawasi dua sejoli yang baru saja menjadi pasangan, Rin dan Kei.

"Hmm.. begitu ya... setelah menyakitiku, bukannya merasa bersalah, kau malah bersenang-senang di sekolah, Rin." Gumam seorang gadis cantik blesteran.

x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x

Ship, pemain baru muncul. Akan dibongkar di chapter berikutnya! Ini akan seru dan mulai fokus ke inti masalah. Yuk tetap setia dengan kisah ini ya... S e m a n g a t!