webnovel

You Will Be My Queen

Faniya Dwi Putri Wahyudi wanita memiliki tubuh besar dan tinggi membuat banyak lelaki menghindar dari nya akibat tinggi tubuh nya yang mencapai 171cm dan berat badan yang mencapai 90kg tapi hal tersebut tidaklah membuat semangat nya menurun malah bertambah membara semangat nya untuk kurung namun makan masih saja banyak dan jarang berolahraga, Semangat untuk sukses tapi malam belajar dan selalu saja menghabiskan waktu keluar dan keluar nya bukan untuk shoping atau berpoya poya melainkan untuk mengenyangkan perut nya. Dia memiliki lelaki yang di sukai nya yakni Rendi Adijaya Triono yang terkenal cuek dan dingin terhadap siapapun dan sama sekali tidak pernah mencintai wanita dengan tulus tapi entah kenapa dia bisa mencintai Faniya yang sama sekali tidak masuk dalam kriteria nya apa lagi jika di bandingkan dengan banyaknya wanita yang mendekati nya. Ryhan Purnama Darmawan lelaki tampan yang terkenal dingin kepada siapapun kecuali Faniya, Dia memiliki tinggi tubuh yang mencapai 182cm dan berat badan hanya 60kg berteman dekat dengan Faniya dan memiliki perasaan kepada Faniya, Jika di bandingkan soal fisik kedua nya sangatlah tidak cocok tetapi itu bukan pengahalang untuk Ryhan yang primadona sekolah sejak duduk di sekolah dasar mencintai Faniya yang sama sekali tidak bagus segi fisik.

Suci_lestari · Fantasie
Zu wenig Bewertungen
36 Chs

Part 06

Faniya langsung menghempaskan tubuh nya di atas kursi dan untung saja kursi tidak patah di buat tubuh besar nya tersebut. "Kamu ngelakuin kesalahan apa lagi?" Ryhan berbisik kepada nya akibat masih ada guru di dalam kelas.

"Aku gak ngelakuin kesalahan apapun" Faniya meninggikan suara nya dan itu membuat seluruh murid kembali menatap nya begitupun dengan bu guru.

"Ada apa Faniya?" tanya bu guru kepada nya.

Faniya langsung menoleh ke depan begitupun dengan Ryhan yang kembali duduk seperti semula. "A-ah tidak apa buk" jawab Faniya dengan menyengir menatap bu guru. Bu guru kembali melanjutkan mengajarnya dan Faniya langsung menoleh ke arah Rendi.

Ryhan menoleh ke arah nya dan terlihat wanita tersebut sedang menatap Rendi. "Kamu nanti pulang bersamaku" ucap Ryhan. Faniya yang sedang fokus menatap Rendi pun langsung menoleh ke arah Ryhan dengan tatapan datar nya.

"Iya" Faniya kembali menatap Rendi dengan senyum yang mengembang. Ryhan tidak mengeluarkan suara lagi dan kembali melanjutkan belajar nya.

Kringg

Bel pulang berbunyi dan itu membuat seluruh murid membereskan barang barang mereka tapi tidak dengan Faniya yang nampak masih tertidur nyenyak. Rendi menghentikan langkah kaki nya saat berada di dekat bangku Faniya dan itu membuat Ryhan menatap ke arah nya.

"Bel sudah bunyi" Rendi mengetuk meja wanita itu dengan wajah datar nya.

"Em" Faniya membalikkan tubuh nya dan kembali tertidur.

"Semua orang udah pulang, Lo mau tinggal sendiri di sini?" tanya Rendi dan itu membuat Faniya langsung membuka mata nya sempurna dan membalikkan tatapan nya kepada Rendi.

Mata yang merah dan wajah yang berminyak nampak sekali di wajah wanita itu. "Kamu membangunkan aku?" tanya Faniya dengan wajah masih mengantuk nya.

Rendi tidak menjawab nya dan langsung melangkahkan kaki nya berlalu dari sana. Faniya tersenyum lebar saat melihat Rendi yang berlalu karna remdi membangunkan nya tadi. "Hey, Kamu masih mau berada di sekolah? Ini sudah sore" ucap Ryhan dengan wajah datar nya dan berdiri dari duduk nya.

"Ah iya, Tunggu aku" jawab nya dan langsung berdiri dari duduk nya dan mengenakan tas milik nya.

"Ayo" Faniya langsung menggenggam tangan Ryhan, Ryhan sedikit kaget akan itu tapi dia senang, Faniya menggandeng tangan Ryhan hingga di bawah sampai ke parkiran.

Rendi yang masih berada di parkir pun menatap ke arah Faniya dan Ryhan yang baru saja sampai dan pandangan nya teralih kepada tangan Faniya yang menggenggam tangan Ryhan. "Kamu belum pulang?" tanya Faniya dengan menatap lekat wajah Rendi.

Rendi tidak menjawab nya dan langsung naik ke atas motor nya, Dia mengenakan helm nya dan langsung menyalakan mesin motor nya, Motor melaju dengan kecepatan sedang menuju entah kemana. "Pakai ini" ucap Ryhan dengan mengenakan helm ke kepala Faniya. Faniya tidak menjawab nya dan menerima Ryhan yang mengenakan helm ke kepala nya tersebut.

Ryhan sudah selesai mengenakan helm kepada Faniya dan dia langsung naik ke atas motor dan terlebih dahulu memundurkan motor nya. "Lain kali jika ingin membawa aku jangan bawa motor ini" ucap Faniya yang sedikit kesusahan untuk naik meskipun memiliki tubuh tinggi tapi Lebih tinggi Ryhan dari diri nya.

"Biasa nya juga menggunakan motor ini" jawab nya dengan menahan motor agar tidak terjatuh saat Faniya naik ke atas motor.

"Sudah siap" Faniya sudah berada tepat di belakang Ryhan.

"Pegangan" ucap Ryhan. Faniya tidak menjawab nya dan meletakkan tangan nya di pinggang lelaki yang tidak terlalu lebar. Ryhan langsung melajukan mobil dengan kecepatan sedang akibat dia tau akan Faniya yang takut jika mengendarai dengan kecepatan tinggi.

Faniya memundurkan sedikit tubuh nya dan beralih memegang tas yang melekat di punggung Ryhan. "Pelan pelan saja membawa motor ini" teriak Faniya.

"Banyak bunyi kamu ini" ketus Ryhan dan melajukan motor dengan kecepatan tinggi dan itu mengejutkan nya. Sontak Faniya langsung memeluk tubuh kekar tersebut dan menatap kesal akan Ryhan.

"Kamu mau aku jatuh hah?" bentak Faniya. Untuk saja ada pelindung tas milik Ryhan jika tidak pasti tubuh Faniya akan tertempel di tubuh Ryhan. Ryhan tersenyum akan Faniya yang memeluk nya dan kembali pokus akan kemudi.