Azlan berjalan masuk ke dalam ruangan nya dan setelah itu diikuti oleh Faniya dari belakang. Azlan mendudukkan tubuh nya di atas kursi nya itu begitupun dengan Faniya yang juga ikut di kursi di depan Azlan. "Siapa yang menyuruhmu untuk duduk?" tanya Azlan dengan wajah datar nya.
"M-maaf" jawab Faniya dan beranjak berdiri dari duduk nya itu dan menatap datar ke arah Azlan.
"Kamu tau kenapa aku memanggil mu ke sini?" tanya Azlan.
"Kalo saya tau gak bakal saya ikut anda ke sini" jawab Faniya dengan santai nya.
"Duduk"
"Tadi nyuruh bediri sekarang duduk" umpat Faniya kesal akan itu tapi dia tetap mendudukkan tubuh nya di atas kursi itu.
"Kamu membuat keributan tadi di kantin?" tanya Azlan dengan menatap datar ke arah wanita itu.
"Saya gak buat keributan tapi ada sedikit konflik tadi di kantin" jawab Faniya dengan enteng nya.
"Konflik apa dan dengan siapa?" tanya Azlan.
"Dengan Airin, Dia mengoceh di depan saya makanya saya ngelawan" jawab nya.
"Apa yang di ocehkan nya?" tanya Azlan.
"Dia mengatai makanan saya terlalu banyak padahal dia tidak mampu membeli nya" jawab Faniya dengan wajah kesal nya menatap Azlan. Azlan menatap lekat wajah wanita itu, Sedikit gemas, Geram dan tidak suka itu yang ada di perasaan nya saat ini saat melihat Faniya yang berada di hadapan nya.
"K--" ucap Azlan yang terpotong oleh bunyi ponsel.
Ting
Dia langsung mengambil ponsel nya yang berada di dalam saku nya itu dan melihat ada pesan masuk. "Sebentar" ucap Azlan kepada Faniya. Faniya menganggukkan kepala nya sopan dengan akhlak yang sudah kembali ke diri nya.
Faniya menatap ke sembarang arah akibat bosan akan di sana. Azlan membuka pesan yang entah dari siapa itu, Mata nya membulat saat melihat isi pesan yakni poto yang di kirim orang itu dan itu adalah poto Airin sang kekasih yang sedang berduaan dengan Rendi.
"Apa apaan ini" bentak nya dengan memukul meja dan itu membuat Faniya yang berada di hadapan nya langsung terkejut.
"Saya tidak melakukan apa apa" jawab Faniya yang merasa akan Azlan memarahi nya.
Azlan menoleh ke arah wanita itu dan menatap datar ke arah nya. Azlan langsung menghubungi kekasih nya itu tanpa menyuruh Faniya untuk keluar dari ruangan nya itu.
"Kamu di mana?" tanya Azlan langsung dengan wajah datar nya.
"Aku sedang di kelas, Matikan dulu aku ini sedang belajar" jawab Airin dan mematikan telpon dari kekasih nya.
"Berani nya dia mematikan telponku" ketus Azlan dengan menggenggam ponsel nya itu untung saja tidak pecah.
"Tidak ada lagi yang ingin di bicarakan?" tanya Faniya yang kembali membuat Azlan yang marah bertambah marah.
"Keluar saja kau" ketus Azlan dan langsung menghempaskan tubuh nya di atas kursi kembali. Faniya menatap kesal akan lelaki itu dan langsung berdiri dari duduk nya.
"Permisi" ketus nya dan langsung membalikkan tubuh nya dan berlalu dari sana. Azlan menatap datar ke arah wanita tersebut tapi dia tidak menanggapi ucapan ketus nya.
"Berani nya dia manggil gue cuma mau liat dia marah" Faniya berjalan dengan mulut tiada henti mengumpat kesal akan Azlan hingga dia masuk ke dalam kelas.
Seluruh murid melihat nya termasuk Rendi yang juga menatap nya dengan tatapan datar. "Kenapa wanita itu?" guman Rendi menatap bingung ke arah Faniya yang nampak kesal saat masuk ke kelas.