Sementara itu, di kantin Dara, Vivi, Dimas dan juga Rizki sedang makan siang bersama. Melupakan Raka dan Vania yang mereka tinggal di dalam kelas. Mereka berempat sibuk dengan makanan mereka masing-masing karena pelajaran hari ini cukup berat dan menguras tenaga untuk berpikir lebih.
Hingga beberapa menit berlalu, mereka selesai menghabiskan makanannya.
"Tumben banget Vania sama Raka nggak nyusul?" tanya Dimas mengawali pembicaraan.
Dara dan Vivi mengendikan bahu mereka acuh tanda mereka tidak tau alasannya.
"Lama kelamaan mereka berdua tuh makin aneh tau nggak sih," gerutu Rizki.
"Kenapa?" sahut Vivi kepo.
"Sebelumnya gue pengen tau aja nih, si Vania itu ada rasa atau enggak sih sama Raka?" tanya Rizki pada kedua teman Vania.
Dara dan Vivi saling bertukar pandang sambil terdiam. Mereka bingung antara harus berkata jujur atau tidak.
"Woi, di tanya malah diem. Budeg lo berdua?" ketus Dimas yang tak sabaran.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com