webnovel

Yandere Kun ?

Oh aku jatuh dalam keputusasaan terbesar. Bisakah kau menyelamatkan ku......? . . . . . 18+

Lunamori_Story_26 · Horror
Zu wenig Bewertungen
30 Chs

Polisi (2)

Dia dan aku duduk di sebuah ruangan yang lumayan sempit. Tidak ada siapapun selain kami berdua.

Polisi itu terus berbasa basi kepadaku. Aku berusaha bersikap senatural mungkin dengan perasaan sedikit tidak menentu karena takut tiba tiba mukaku berwarna aneh.

"Deku, kau kenal uraraka dan bakugo?" tanya polisi itu. Aku meneguk ludah. Sekarang baru dimulai.

Aku tersenyum lagi dan mengaruk tengkuk ku.."Tentu saja, mereka kan teman sekelas ku"

"Bagaimana mereka nak deku?"

Aku sedikit tercekat. Dadaku tiba tiba sesak..."Uraraka dia gadis yang baik, dia itu baik dan selalu berusaha membela saya setiap saya kesusahan"

Aku menyipitkan mata dengan kesal. Wanita iblis dia benar benar wanita menjijikan yang penuh nafsu padaku.

"Oh lalu bakugo, ?"

Aku menghela nafas berat, sosok iblis yang kedua. Selalu saja membully ku seperti barang. Untung dia sudah mati .

Aku tertawa lagi dan kini menundukkan kepala ..."Dia seperti nya benci saya karena saya sangat lemah.."

Polisi itu mengangguk-angguk kemudian menatapku kini dengan tatapan tajam.

"Kau benci mereka?"

Deg

_

_

"Haha, tidak lah. Uraraka orang yang baik. dan bakugo mungkin ia membenci saya. tetapi itu bukanlah masalah..."

_

_

Pembicaraan selesai tepat setelah keluar dan menyapa polisi. Nafasku memberat dan membuatku segera ke kamar mandi.

Disana Todoroki ada disana. Aku terpaksa menyembunyikan muka nafsuku dengan menyapanya.

"Hai todoroki",...""Cepatlah astaga ""

Todoroki tersenyum. Ia malah duduk di pojok kamar mandi. Terpaksa aku mengikuti sambil terus tersenyum ramah.

"Gimana polisi tadi?" tanyanya.

"Hm..yah, gimana ya. Agak seram sih. Cuman dia hanya bertanya seadanya.."

Tanganku bergerak di sebelah. ...Mulai gatal ingin mengaruk tanganku agar mengeluarkan darah.

Todoroki menatap langit langit..,

"Hm.. menurut mu.....siapa ya yang membunuh uraraka dan bakugo?"

Deg

Deg

_

_

Aku tersenyum cangung,.."Membunuh , jangan berpikiran aneh gitu. Mereka hanya hilang. Pasti akan ditemukan beberapa hari lagi..."

Todoroki tersenyum kecil kemudian berdiri..."Dah deku, mau ikut kekantin?"

Aku mengeleng dan menunjuk perutnya yang pura pura sakit.

"Kalau begitu dah.."

_

_

Tes

Tes

_

_

Aku menatap cairan merah ditanganku. Kukuku berhasil mencakar lenganku dan membuatku tidak terlalu berkeringat.

Aku berdiri dan menatap penuh nafsu pada darah di lantai. Sangat luar biasa .

Mataku terbelalak, bisa kulihat wajahku yang sangat mengerikan di cermin. Bagaimana aku bisa menyembunyikan wajah ini...??

_

_

"Deku tanganmu kenapa?" tanya todoroki. Aku hanya tersenyum sinis.

Srek, tiba tiba tatapan ku berubah saat polisi itu berjalan di sampingku.

Ia tersenyum, dan aku menyuruh todoroki pergi kekantin.

Aku dan dia berjalan berdua ke taman belakang sekolah.

_

_

"Ada apa ya pak?" tanyaku ketika berjalan.

Bapak itu berhenti berjalan dan mengeluarkan aura seram..."Deku, kau itu dekat dengan mereka kan?"

"Iya, tentu saja mereka teman sekelas ku"

"Kalau begitu , gimana kondisi uraraka dan bakugo ...?"

Aku terdiam. Gawat hampir saja aku terjebak pertanyaan nya..

"Entahlah pak, sebelum pulang sekolah mereka baik baik saja. Sama seperti biasa..."

"Oh..gitu" polisi itu tidak menjawab. Aku melihat ke arahnya. Otot ototnya sungguh mengerikan.

Seketika nafasku berat di buatnya, astaga melihat bahwa polisi itu akan memukuliku dengan brutal membuatku begitu bahagia.

Aku berusaha memalingkan mata, mencari kesempatan kabur.

Guk guk

_

_

Ada suara anjing aku mendekatinya dan mengelusnya pelan. Aku melihat ke polisi untuk sekedar menyapa.

Tetapi...seketika senyumku melebar.

Polisi itu ketakutan terhadap anjing itu, ia berusaha membalikkan tubuhnya seolah tidak melihat anjing itu.

Pikiranku mulai melayang bagaimana akan menyiksa polisi itu. Lalu aku membawa anjing kecil itu dikedua tanganku.

"Pak.., pak apakah takut anjing?" tanyaku berusaha bersikap normal.

Polisi itu batuk sebentar lalu mengaku..." Betul sekali, benar benar lemah ya"

Aku tersenyum, gawat ekspresi polisi ini sangat luar biasa.

"Tidak juga, saya juga lemah sehingga banyak di benci oleh satu sekolah"

_

_

Setelah beberapa saat aku kembali tersenyum kini rahasia polisi ada di genggaman nya.

Ia kini berpikir bagaimana akan menyiksa polisi dengan masa lalunya .

Masa lalu yang sangat kelam..

Dan ajaibnya kali ini hanya dia yang akan bertanggung jawab untuk kasus ini.

_

_

Aku membeli beberapa peralatan dan menghitung..."Hm, selotip, kecap.., boneka anjing...,dan paku" seruku tersenyum lebar.

Aku membuka bagian dalam tempat tidurku. Bau Mina mulai menguar dan aku menatap wajahnya yang sangat cantik..

"Mina, aku akan melakukan hal menyenangkan selalu dukung aku ya?" kataku melihat wajah mina.

Mina hanya diam, ternyata betul Mina itu sangat baik. Aku bersyukur bisa memiliki Mina ...""Seorang diri"'

_

_