Dewi yang sudah terlanjur menyomot makanan pun kemudian menyusul ke belakang.
"Oiya ... itu tadi pagi-pagi udah ada yang nungguin di depan toko Mas. Aku tanyain katanya mau ditinggal aja biar dicek sama Mas Huda kapanpun sebisanya katanya," jawab Dewi.
"Punya siapa memangnya?" tanya Mas Huda.
"Pelanggan lama sih Mas, sebentar saya agak lupa siapa tadi namanya," jawab Dewi sembari mengeceknya di nota.
"Namanya ... Pak Agus," jawab Dewi.
"Pak Agus?" sahut Mas Huda sambil mengingat orangnya siapa tahu saja dia mengingatnya.
"Iya ... katanya dulu pernah servis juga di sini sih, tapi kalau emang Mas Huda lupa ya menurut saya wajar-wajar saja sih, saking banyaknya pelanggan kita selama ini kan. He ... he," sahut Dewi.
"Sebentar, bapaknya berkumis badannya lumayan tinggi itu bukan ya?" tanya Mas Huda yang sepertinya memang lupa-lupa ingat.
"Iya ... berkumis sih. Tapi nggak tinggi-tinggi amat, standar kalau menurut saja Mas," jawab Dewi.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com