"Mbak Nuri ... maaf semuanya, aku keluar duluan ya. Assalamu'alaikum," pamit Nadia.
"Wa'alalikumsalam," sahut mereka semua.
Nadia bergegas berjalan dengan cepat ke depan.
"Nadia? Bareng nggak?" kata Mas Iwan ketika tanpa sengaja melewati Nadia yang tampak begitu terburu-buru.
"Eh ... Iwan. Nggak usah deh, kamu duluan aja. Thanks dah ditawarin," sahut Nadia sembari terus jalan dengan cepat.
"Kamu buru-buru kan? Kenapa sih kok nggak mau bareng saja?" tanya Iwan yang masih menjalankan sepeda motornya dengan kecepatan sangat pelan.
"Serius Wan. Udah sana duluan!" suruh Nadia sambil menepuk pundak si Iwan.
"Ya sudah kalau emang nggak mau. Bye Nad," sahut Mas Iwan.
"Bye Wan. Wa'alaikumsalam!" sahut Nadia sambil tersenyum.
"Ya ... ya. Assalamu'alaikum," sahut Mas Iwan. Dia pun kemudian mepercepat laju motornya.
Sementara itu, Nadia masih jalan sampai dekat pos security lalu melihat berkeliling kanan kiri.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com