"Nggak lama Mas. Sepertinya agak buru-buru juga dia," jawab Dewi.
"Oh ... maklum orang sibuk," sahut Mas Huda.
"Kerja di mana emangnya Mas?" tanya Dewi.
"Pertamina," jawab Mas Huda.
"Oh ... pantas," sahut Dewi.
"Pantas apanya Wik?" tanya Mas Huda.
Dewi hanya tertawa saja tanpa menyampaikan alasannya dan justru hanya menjawab,"Nggak apa-apa Mas. He ...he."
"Ya sudah," sahut Mas Huda. Mereka pun kembali dengan kesibukan masing-masing.
Sementara itu, Nadia yang sudah selesai jam kuliah terakhirnya pun kali ini dia tak lantas ke halte bus. Hatinya yang sebenarnya ada rasa malas, membuatnya duduk-duduk di taman saja sendirian. Mencari angin dan menyegarkan pikiran. Sementara Arini tak sengaja melihatnya saat hendak berjalan pulang pun kemudian menghampiri dan mematikan mesin motornya.
"Nad! Ngapain? Kok nggak langsung pulang?" tanya Arini.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com