Wei Su menggendong Xing Xing keluar dari kolam. Tubuh Xing Xing terlihat jelas tanpa sehelai benangpun. Wei Su langsung menyetubuhi Xing Xing di pinggir kolam.
Xing Xing yang tau suaminya sedang berhasrat hanya diam saja dan menuruti keinginannya.
Setelah lelah, Wei Su menggendong Xing Xing kedalam kolam. Wei Su dan Xing Xing saling memandikan di dalam kolam itu. Wei Su menggiring kepala Xing Xing kedadanya. Memeluknya dengan erat.
"Kenapa kamu melakukan itu? Aku tau kita menikah atas dasar desakan para penasehat. Aku juga tau anak di kandunganmu anak bajingan itu. Tapi tak bisakah kamu sekarang hanya jadi milikku?" Kata Wei Su dengan suara berat
"Maaf .. aku bersalah. Aku tak akan mengulanginya."
Kemudian Wei Su langsung mencium Xing Xing dengan gairah.
Wei Su menggendong Xing Xing yang kelelahan di kamar. Sesekali mengecup bibir Xing Xing yang merah merekah.
Memeluknya dengan erat di tempat tidur. Sesekali menciumi kening Xing Xing.
Hari berganti bulan, Wei Su selalu menemani Xing Xing kemanapun dan dimanapun. Wei Su tak membiarkan Xing Xing kelelahan sedikitpun. Bahkan untuk mandi atau kemana pun Wei Su selalu menggendong Xing Xing.
Xing Xing hanya di perbolehkan melayani Wei Su di ranjang saja.
Sementara itu, Jiang Ming telah sampai ketujuannya. Melihat Jiang Ming menunggangi kuda dari kejauhan, Jiang Fei memerintahkan pasukannya membukakan gerbang.
Jiang Fei memeluk saudaranya dengan erat.
"Tanpa basa basi aku ingin bertemu dengan Kepala serikat dagang. Bantu aku Jiang Fei." kata Jiang Ming dengan yakin saat mereka hanya berdua memandang pemandangan sekitar.
"Tak semudah itu saudaraku, mungkin kau akan di cobai dulu oleh ketua." Jiang Fei menepuk pundak saudaranya
"Aku pasti bisa" kata Jiang Ming dengan yakin
Jiang Ming langsung di kenalkan dengan semua perdagangan yang di lakukan serikat mereka. Bahkan Jiang Ming yang tidak pernah minum, tetap minum dan bertemu dengan semua yang terlibat dengan serikat setiap malam.
Dalam serikat ini terdiri dari berbagai macam usia.
Para gadis penghibur menari diiringi suara musik. Beberapa orang mengerayangi tubuh penari itu di depan semua orang. Bahkan yang termudapun membawa salah sati dari mereka untuk di setubuhi.
Jiang Ming hanya berbicara tentang perdagangan. Selebihnya dia tenggelam dalam minuman sampai pingsan. Tidak ada gadis dalam hidupnya selain Xing Xing.
Dilain tempat, Xing Xing tertidur lelah di pelukan Wei Su. Hampir saja Wei Su akan tertidur lelap, pelayan melaporkan kedatangan penasehat militer.
"Penasehat Militer telah tiba" teriak Ni Yu dari luar kamar tidur Xing Xing.
Brakkkkk pintu terbuka
"Maaf paduka raja ada hal yang perlu di tangani oleh paduka raja malam ini juga." Langsung berlutut dan melapor.
"Apakah sepenting itu ini sudah malam?" kata Xing Xing yang kaget ikut terbangun
"Ya paduka, maafkan saya. Namun, ada beberapa kerajaan yang memberontak tidak setuju dengan pernikahan Paduka Raja dan Ratu yang mendadak tanpa mengundang mereka."
"Kalau begitu saya yang akan menangangani" kata Xing Xing turun dari tempat tidur mereka namun di tahan oleh Wei Su.
"Tidak usah, biar saya saja. Tidurlah kamu pasti lelah. Kasian juga pada bayimu" Wei Su segera keluar di iikuti penasehat militernya.
Wei Su tergesa gesa berjalan ke dalam kamar pribadinya. Dia membuka tirai dan memasuki lorong yang panjang dalam di dalam kamarnya.
Di ujung lorong panjang tersebut terdapat kamar yang sangat luas. Terdapat tempat tidur yang luas, meja dan kursi kerja serta pintu besar. Di kamar itu sudah ada dua gadis yang dilihatnya.
Rambut mereka tergerai dengan rapi. Mereka masing masing jubah tidur berwarna putih yang sangat tipis. Jubah tidur mereka benar benar tipis hingga terlihat jelas luka yang ada di payudara gadis ular. Masing masing mereka sudah berlutut menunggu perintah.
Wajah Wei Su seketika berubah tegas.
"Pergi dari sini!" Perintah Wei Su dengan tegas.