Jlebbbbbb .... Jleebbbbbbbb ... Jleebbbbbbb .....
Akhhhhhhh akhhhhhhhhh ....
Jiang Ming memasukan ketiga jarinya kedalam kemaluan Xing. Menari nari disana dengan kasar.
Hmmmm hmmmm ...
Mulut Jiang Ming tidak diam saja. Dengan lahap dia menyedot gundukan Xing Xing. Semua yang dia lakukan dengan Jiang Ming terasa baru baginya. Hilang sudah semua bayangan masa lalunya.
Terasa perih tapi menggairahkan. Itu adalah gambaran yang pas dengan apa yang di lakukan Jiang Ming.
Langsung saja rasa panas bercampur gairah di rasakan olehnya. Jiang Ming sangat lama menggoda Xing Xing. Akhirnya Xing Xing tak tahan lagi.
Namun, kali ini Xing Xing membiarkan Jiang Ming di atas.
Dengan posisi ini, Xing Xing dapat melihat jelas Jiang Ming. Dia sungguh seksi dan menggairahkan. Tubuhnya kekar atletis bergerak naik dan turun. Rambutnya kecoklatan yang sudah bercampur keringat berwarna selaras dengan matannya. Dia memiliki bibir merah yang sensual dan menggoda.
Pergerakan pergerakan Jiang Ming membuat Xing Xing semakin di perdaya oleh gairah.
Ayam sudah berkokok tapi aktifitas Xing Xing dan Jiang Ming belum selesai juga. Mereka terus begantian melakukan aktifitas mereka.
Wei Su bangun dan melihat gadis sialan itu tertidur pulas dengan bayi laki laki yang baru lahir di tengah mereka. Wei Su langsung berusaha mengingat apa yang terjadi semalam.
Dia langsung berlari ke kamar Xing Xing. Dengan mata kepalanya sendiri,dia melihat penyatuan Xing Xig dan Jiang Ming yang begitu ekstrim sampai mereka berdua saling berpelukan dan tertidur bersama.
Semakin di lihat semakin hancur hati Wei Su. Semua telah berubah. Dan dia harus menerimanya.
Wei Su kembali ke kamarnya dengan hati yang terluka. Dia kembali ke kamarnya dengan tertatih tatih. Ling Xue yang mencari suaminya langsung menghampiri Wei Su ketika terlihat.
Wei Su memeluk Ling Xue sambil menangis. Cintanya telah hilang. Ini pertama kalinya dia menangis setelah ia lahir. Bahkan hidupnya yang susahpun tidak membuatnya menangis. Wei su tetap tegar menghadapinya.
Wei Su hanya dapat pasrah dan bersandar di dada Ling Xue.
Ling Xue merasa prihatan dan ikut sedih melihat keadaan suaminya. Ling Xue membenci Wei Su tapi juga kasihan padanya. Ling Xue sadar dialah penyebab suaminya begitu.
Dalam tangis, Wei Su mendongak dan melihat wajah Ling Xue. Perlahan lahan, Ling Xue mendekati wajah Wei Su dan mencumbunya.
Awalnya perlahan dan hikmat. Lama lama cumbuan itu semakin dalam dan semakin bernafsu.
Penyatuan mereka selalu kasar. Sebagai wanita dia tidak menyukainya tapi dia mulai terbiasa dengan hal itu. Ling Xue benar benar ingin menikmati belaian suaminya.
Lama kelamaan Wei Supun membalas cumbuan itu dan terlena. Penyatuan mereka begitu ganas. Gejolak Hasrat mulai menguasai mereka. Apalagi bagi Ling Xue yang merasa lembutnya perlakuan Wei Su.
Oekkkkkkk oekkkkkkkkkkkkk ...