Xing Xing (1) telah selesai mengingat hari pertama dia bertemu dengan gadis yang sama persis dengan dirinya.
"Aku tidak tau kau berasal dari mana. Namun, bila kau memang diriku di masa depan, jangan lemah!" Berkata sambil memakai kerudung hitamnya.
"Ni Yu jaga dia baik baik dan terus laporkan apa yang terjadi"
Saat akan pergi dari istana, dia melewati kamar Wei Su. Memandang pria sekilas kemudian pergi.
Xing xing menaiki kuda sambil mengingat kenangannya bersama Wei Su. Ingatan kembali masa di mana sebelum Wei Su berangkat berperang [ Hidup dan mati (1) ]
Hari itu dia juga menunggangi kudanya menuju istana. Entah itu kebodohan atau sedang bingung akan perasaannya. Xing Xing (1) merasa terluka dan cemburu mendengar kemesraan antara Xing Xing (2) dan Wei Su.
Dia sendiri tak menyangka. Bahwa ber-akar sejak ketertarikannya pada Wei Su sejak kecil akan berbuah menjadi cinta. Selama ini, Xing Xing (1) memang selalu bersikap arogan pada Wei Su tapi itu semata mata untuk menutupi kegugupan yang ia rasakan pada Wei Su.
Tanpa dia sadari selama ini, senyuman Wei Su yang dia tunggu saat dia memenangkan sebuah perang.
Sampai di istana, hari sudah mulai gelap. Xing Xing segera mencari Wei Su di kamarnya. Wei Su sedang yang sedang berbincang dengan penasehat militer, langsung berhenti bicara yang menyapa Xing Xing (1)
"Xing Xing ada apa kau mencariku?" Tanya Wei Su bingung
"Penasehat sebaiknya kau keluar!"
Begitu penasehat istana keluar, Xing Xing mencumbu Wei Su dengan ganas. Dia melampiaskan semua amarahnya menjadi gairah. Seolah olah dia akan memakan Wei Su karena takut kehilangan pria itu.
Wei Su yang sempat bingung dan memberontak akhirnya melayani Xing Xing (1) di ranjang.
Xing Xing terbangun lebih dahulu dan segera memakai jubahnya. Dia pergi dari kamar Wei Su dan tetap di istana sampai waktu keberangkatan Wei Su untuk berperang.
Ni Yu terus melaporkan semua yang terjadi di istana. Termasuk kejadian Feng Jiang Ming dan Xing Xing (2). Bahkan saat Wei Su mencium Xing Xing (2) dan menyetubuhi wanita upeti karena cemburu.
Hatinya senang sekaligus terluka mendengar semua itu. Wei Su ada perasaan untuk dirinya. Seharusnya Wei Su sudah menjadi miliknya. Xing Xing (2) ada sehingga kesalahpahaman terjadi, pikir Xing Xing (1).
Xing Xing (1) selama ini tau keburukan Wei Su itu. Dia hanya perlu menyingkirkan wanita wanita sialan itu. Tanpa harus melukai Wei Su.
Xing Xing (1) langsung sadar atas lamunannya ketika telah sampai ketujuannya. Dia di sambut dan di turunkan dari kuda oleh seorang pria. Kemudia pria itu membuka pintu gua yang terlihat misterius.