"Aku adalah Wei Su. Apakah kamu tak mengenali aku? "
"Maaf kak hehehe. Dimana kakak sekarang? Mengapa kita jarang bertemu?"
"Ku kira kau sudah tak ingin melihatku. hahaha .. tentu, aku harus kembali melanjutkan studyku. Aku hanya libur, setelah pernikahan dari anak teman ibu beberapa waktu yang lalu. ."
"Maaf aku benar benar tidak bermasud kak. Setelah kekacauan yang aku buat aku benar benar tidak ingin mengingatnya. Aku tak tau kalau itu kau."
"Kalau begitu lain kali kamu harus mentraktirku saat aku kembali! Kau benar benar pengacau gadis kecil!"
Kedekatan terjalin begitu akrab diantara keduanya. Mereka selalu bertukar pesan atau mereka sesekali mereka bertemu saat Wei Su kembali. Xing Xing selalu menemani Wei Su setiap waktu. Xing Xing benar benar menikmati waktunya bersama Wei Su.
"Ini es krim vanillamu, Xing."
"Terima kasih, Kak."
"Tidakkah kau takut beratmu bertambah, Xing?"
"Mulutmu memang usil, Kak. Biarkan saja aku memang menyukainya."
Es Krim memang menjadi kesukaan Xing Xing.
Kedai es krim itu berada di dekat gereja. Su tau itu adalah kesukaan Xing Xing. Dia selalu menuruti semua keingan Xing Xing. Dia hanya ingin Xing bahagia.
Xing Xing akhirnya terbangun dari mimpi indahnya. Dia langsung melihat kak Wei Su tertidur sambil memeluknya. Mengingat ciuman pertama itu, membuat pipi Xing Xing menanas. Xing -Xing benar benar mempertaruhkan harga dirinya disini. Xing Xing tak mau Kak Wei Su terbangun dan melihatnya begini.
Tanpa di sadari sebenarnya ada yang benar benar bertaruh begitu banyak untuk Xing - Xing.