"Aku memimpin kembali kerjaan ayahanda"
"Itu hal yang mudah. Aku akan membicarakannya pada Xing Xing. Namun, bagaimana dengan organisasi itu?"
"Aku butuh pengalihan. Kerajaan ayahanda cukup besar. Sehinggga cukup untuk kami berkuasa."
"Baiklah. Aku akan pulang membawa kabar. Sebagai jaminan aku akan meninggalkan prajuritku disini"
"Baiklah."
Jiang Ming pulang tanpa prajuritnya. Dia pulang ke istana dengan kudanya selama berhari hari. Jiang Ming langsung ke kamar Xing Xing.
"Tidak usah di umumkan! Saya akan langsung membawa berita penting bagi Paduka Ratu."
"Tapiii .... "
"Tidak usah banyak bicara. Ini penting. Paduka akan mengerti."
Seperti di sambar petir di siang bolong. Jiang Ming terkejut dengan apa yang dia lihat.
Xing Xing meremas pinggiran tempat tidurnya untuk menahan gejolak api gairah di tubuhnya. Seorang pria terus meremas gundukan milik Xing Xing dengan ganas sambil di tunggangi dengan kasar.
"Akhhhhhhh .. Ohhhh Ohhhh .. Pelan pelan. Kau akan melukai bayiku!" teriak Xing Xing
"Akhhhhh Aku tidak bisa Ohhhh kau begitu enakk . Akhhhhh Ohhhhh." desah pria itu sangat menikmati tanpa memperlambat gerakannya.
Tidak mungkin Jiang Ming salah melihat. Orang itu adalah memang benar Xing Xing dan Wei Su.
Hati Jiang Ming benar benar hancur seketika. Auranya berubah menjadi gelap menahan amarah.
Wei Su sedang menunggangi Xing Xing di tengah perutnya yang hamil besar.
Tunggu ...
Bayi? Perutya membesar?
Itukah alasan Xing Xing menolaknya?
"Jangan ada yang bilang tentang kedatanganku!"
Jiang Ming segera pergi dari istana menunggangi kuda kembali menemui Jiang Feng.
"Bisakah aku menetap disini tanpa kau harus bertanya apapun padaku?"
Jiang Feng mengijinkannya. Selama berhari hari Jiang Ming mengurung diri tanpa makan, minum maupun tidur.
Hanya kegelapan yang senantiasa menemani. Ini sudah hari kelima. Itu bukan urusan Jiang Fei tapi ini sudah tidak benar. Jiang Ming bahkan ingin gantung diri.
"Ada apa sebenarnya?"
Jiang Fei mendengarkan dengan seksama cerita Jiang Ming. Auranya tiba tiba menjadi hitam apalagi mendengar nama Wei Su.
Tak habis perkara dengan hampir membunuh dirinya. Dia menyetubuhi wanita saudaranya.
"Pastilah dia menginginkan kekuasaan. Jangan kawatir saudaraku. Bergabunglah denganku dan rebut kembali wanitamu!"