Dewan istana belum sepenuhnya mengerti rencana Xing Xing. Namun, dengan mudah mereka mengerti itu artinya Xing xing akan melepaskan tahta dan menjadikan dirinya sebagai umpan.
"Semua orang akan tetap mati pada akhirnya hanya waktunya saja yang berbeda."
"Saya sangat tidak setuju. Begitu baak orang di istana mengapa Paduka ratu sendiri yang harus berangkat." kata Jendral Su memecahkan suara diskusi para dewan istana antara satu dan lainnya.
"Saya, mewakili dewan istana lainnya juga tidak setuju. Itu terlalu bahaya bagi Paduka Ratu. Bagaimana dengan tahta paduka?"
"Kita tak tau siapa lawan kita. Maka kita harus memberi umpan agar kita tau musuh kita. Selain itu, Jendral Su dapat mengambil alih tahta. Dia juga cukup baik dalam berpolitik bahkan untuk menggantikan aku bila aku tiada."
Kehebohan segera terjadi setelah dewan istana mendengar pernyataan Xing Xing.
"Bila kematian adalah soal waktu. Maka aku akan berperang untuk mati. Aku yang akan berangkat." usul Jiang Ming
"Saya tidak setuju. Kau berposisi sebagai penasehat negara. Bagaimana kau akan menjaga diri?"
"Dengarkan kami yang Mulia aku siap mati demi kerajaanku! Hidup yang Mulia Ratu!" seru Jiang Ming berlutut.
"Dengarkan kami yang Mulia aku siap mati demi kerajaanku! Hidup yang Mulia Ratu!" seru Jendral Su ikut berlutut.
Sekejap itu semua dewan istana ikut berlutut dan berseru mengucapkan hal yang sama dengan Jiang Ming.
Xing Xing tak bisa mengabaikan keinginan dewan istana. Dengan berat hati, dia menyetujui kepergian Jiang Ming.
Aku akan senang jika kita bersama-sama dari hari ke hari
Kau adalah kebahagian hidupku
Aku tetap merasa ciut ketika aku di sebelahmu
Dalam hal kau mungkin melupakanku
Jangan tinggalkan aku
Kau adalah apel kecilku
Tidak peduli berapa banyak aku mencintaimu, itu tidak cukup
Apa yang harus aku lakukan pada hatiku yg terbakar?
Aku rasa aku jatuh cinta padamu
Kau apel kecilku
Seperti mendung yg paling cantik di langit
Tidak apa-apa bahkan jika kau tidak tau
Karna aku bisa membaca hatimu
Aku tidak ingin protes
Kau itu tidak tau hatiku
Kau itu tidak pernah melihat kearahku
Setiap hari, aku memikirkanmu
Kau selalu muncul di pikiranku
Aku merindukanmu (sekarang)
Apakah itu hujan atau salju, aku akan melindungimu
Jika matahari dan bulan menghilang, aku akan menjadi bintangmu
Jika aku bisa tinggal di sisi mu setiap saat
Dari pagi sampai malam
Hatiku semakin hangat
Kau adalah apel kecilku
Tidak peduli berapa banyak aku mencintaimu, itu tidak cukup
Apa yang harus aku lakukan pada hatiku yg terbakar?
Aku rasa aku jatuh cinta padamu
Kau apel kecilku
Seperti mendung yg paling cantik di langit
Tidak apa-apa bahkan jika kau tidak tau
Karna aku bisa membaca hatimu
-Xiao Ping Guo - Chopstick Brother-
Xing Xing bersenandung sambil melihat kepergian Jiang Ming beserta pasukannya dari kamarnya. Itu bukan pasukan dalam jumlah banyak karena mereka akan melakukan penyamaran.
Mungkin akan ada waktu yang lama untuk kembali atau mungkin tidak akan ada kemungkinan untuk kembali.
Xing Xing mengelus perutnya dengan sedih.