Jauh di tengah kekacauan yang terjadi, seorang laki-laki duduk di pinggir danau, di bawah naungan pohon yang lebat dan rerumputan yang tumbuh meninggi, keberadaannya seakan tersembunyi secara tidak sengaja dari para makhluk immortal.
"Yang Mulia," ucap seseorang bersuara lembut dari belakang, ia membelah rerumputan dengan kayu dan segera mengibaskan dedaunan yang menempel di tubuhnya dengan tangannya.
"Mengapa anda membuang waktu di tempat seperti ini? Andreas mungkin akan menemukan anda."
Matahari diluar bersinar terik, tapi karena lebatnya pepohonan, cahaya itu tidak mengenai tubuh laki-laki itu, udara di sekitarnya pun terasa dingin dan lembab, air danau yang tenang itu tidak bisa memantulkan wajahnya secara jelas, semuanya terlihat hitam dan gelap.
"Yang Mulia?" tanyanya lagi, menatap laki-laki di depannya lamat-lamat.
Thomas duduk dan membungkukkan tubuhnya menghadap danau, posisinya agak aneh dan membelakanginya, deru napasnya terdengar sangat cepat.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com