Koran itu terbanting di atas meja dengan suara yang tajam. Karena tanpa persiapan, Winona tidak bisa menahan gemetar. Apalagi Sarah yang seolah berada di dalam badai, wajahnya pucat, ujung jarinya bergetar, dan jeruk di tangannya jatuh ke lantai seketika. Dia sangat gugup dengan sikap Lidya.
Lidya mengangkat tangannya dan menurunkan kacamatanya, "Kiano, lanjutkan ceritamu."
"Winona memiliki temperamen dan pendidikan yang baik. Dia selalu mengabaikannya ketika Renata mengganggunya. Dia hanya menggerakkan tangannya ketika dia cemas." Kiano melewatkan kejadian yang menegangkan tadi malam. Namun, dia merasa bahwa dia masih memiliki hubungan dengan Winona sebagai istri dari sahabatnya. Jadi, dia tentu saja di pihak gadis itu. Terlebih, dalam hal ini, Winona memang merupakan korban dari gangguan Renata.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com