Amira enggan menyentuhnya. Seolah-olah lengan Vero adalah besi yang membara, yang akan membuat kulit tangannya melepuh jika tersentuh. Yang sebenarnya adalah Amira takut untuk menyelami kenyataan bahwa Vero yang terbaring di atas tempat tidur rumah sakit sekarang. Berulang kali Amira juga menutup telinganya dari alarm monitor yang berbunyi. Suara konsisten yang merambat ke dalam otak dan membuatnya mual. Suara yang mampu mengingatkannya pada luka yang belum sempat kering. Sejak awal, Verolah yang terus berusaha mengobati lukanya dan Amira tidak ingin kehilangan itu.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com