Setelah meninggalkan kamar Luca, William tidak langsung kembali ke kamarnya. Ia berjalan ke dapur dan mengeluarkan armagnac dari lemari penyimpanan minuman miliknya. Esmee menghela nafas panjang ketika melihat William menghabiskan armagnac dari gelas yang sedang ia pegang.
"Sepertinya ini lebih buruk daripada yang kita bayangkan," ujar Esmee sembari mendekati William.
William menganggukkan kepalanya. "Astaga, ini membuat kepalaku pusing."
Esmee mengusap-usap bahu William. "Tenang, Will. Mungkin setelah beberapa hari Luca akan kembali kembali tenang."
William menghela nafas panjang. "Aku jadi berpikir untuk memaksa Kate agar dia membiarkanku Luca tinggal bersamaku."
"Aku tidak yakin Kate akan dengan mudah melepaskan Luca dan membiarkannya tinggal bersamamu," sahut Esmee.
"Luca bahkan memilih untuk tinggal bersamaku daripada bersama ibunya," timpal William.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com