Elsa mengirimkan pesan padaku tentang kerinduannya setelah aku pindah kantor. Aku tersenyum melihat stiker yang dikirimkannya karena bagiku itu sangat lucu. Aku saja yang sahabatnya merasa gemas saat dia merengek ingin bertemu, apalagi Gavin? Rencananya besok aku akan keluar dengannya untuk menghabiskan waktu bersama. Namun saat akan mengetik untuk membalas pesannya, tiba-tiba Argat sudah ada di depanku. Kalau bukan karena tiket yang diletakkan di atas meja, aku tidak akan menyadari kehadirannya. Kuletakkan ponselku di atas meja dan mengambil tiketnya. Aku menatapnya tetapi Argat masih diam. Mungkin aku disuruh untuk membacanya dahulu.
"Tiket pesawat ke Bali?" tanyaku.
Sungguh aku tidak mengerti mengapa Argat menunjukkan tiketnya padaku? Apa ada pekerjaan penting di sana? Namun Argat tidak menunjukkan tanda-tanda serius. Bahkan dia menyilangkan tangan di depan dada dengan senyuman. Apa? Argat tersenyum?
"Itu tiket untukmu. Besok kita akan pergi ke Bali," ucap Argat.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com