Kuturuni tangga dengan sedikit tergesa-gesa. Pagi ini ada jadwal meeting dan aku harus datang tepat waktu. Bu Rima sudah menyiapkan sarapan, tetapi aku memilih hanya meminum air dan mengambil buah untuk kumakan di perjalanan.
"Delisa, kenapa terburu-buru?" tanya Mama yang menghentikan langkahku yang akan pergi.
"Pagi ini ada meeting, Ma. Aku tidak boleh terlambat," jawabku.
"Mama akan membawakan bekal untukmu kalau begitu," ucap Mama.
"Tidak usah, Ma. Aku akan memakan buah saja," ucapku.
"Tunggu dulu," ucap Mama yang lagi-lagi menghentikanku.
Mama menghampiriku dengan membawa kotak berwarna merah. Aku tahu benar kalau kotak itu adalah kotak perhiasaan. Mama kemudian membukanya dan menunjukkan isinya padaku. Sebuah gelang yang berkilauan terlihat indah sekali. Gelang itu juga memiliki inisial huruf D. Tanpa mengatakan apa pun, Mama memasangkan gelangnya di tanganku.
"Gelang ini adalah hadiah Mama untukmu. Bagus, kan?" Mama tersenyum padaku.
"Sangat indah," pujiku.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com