Kuusap air mataku dan mulai mencari cara untuk dapat meyakinkan Maya. Aku tahu kalau ini akan terlihat membingunkan, karena aku terjebak dalam antara ingin dan tidak ingin dalam waktu bersamaan. Aku tidak ingin kehilangan orang-orang yang kusayangi satu per satu. Aku sudah kehilangan ayah, ibu dan nantinya Argat juga. Karena itu aku tidak ingin kehilangan sahabatku. Kulangkahkan kakiku untuk menemui Maya. Di dalam ada Tante Alma yang sedang memeluk Maya. Aku tidak peduli kalau Tante Alma akan menyalahkanku, yang jelas aku ingin memperbaiki hubungan ini.
"Aku ingin bicara dengan Maya," ucapku.
Tante Alma menghampiriku dan tanpa dugaanku dia memelukku. Kupikir Tante Alma akan menyalahkanku, tetapi justru sebaliknya.
"Kita memang tidak memiliki hubungan darah, tetapi aku sudah menganggapmu sebagai putriku juga. Mungkin beberapa bulan ini hubungan kita merenggang, tapi jangan biarkan hal ini terjadi lagi. Bujuk dia," ucap Tante Alma yang membuatku tidak percaya.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com