Pak Han memberitahuku kalau di Heidelberg ada sebuah kastil yang menarik untuk dikunjungi. Aku rasa pemandangannya akan cocok untuk menenangkan diri. Mungkin setelah sampai di sana aku akan banyak menangis. Di perjalanan aku sudah mencoba menahan diri untuk tidak menangis karena aku tidak mau Pak Han melihatku dan memberitahu pada mama. Aku memang tidak membayangkan bahwa perjalanan ini akan berjalan romants, karena memang bukan itu tujuan kami. Namun, aku juga tidak menduga kalau perjalanan ini begitu menyakitkan. Aku merasa seperti dipatahkan dua kali.
"Nyonya, kita sudah sampai," ucap Pak Han.
"Pak, tinggalkan saja aku sendiri," ucapku.
"Tidak, Nyonya. Saya akan menunggu," tolak Pak Han.
Kurasa bukan ide yang bagus kalau Pak Han tetap ada di sini. Aku tidak tahu sampai kapan aku memilih berada di sini, karena itu aku tidak ingin membuat Pak Han menunggu terlalu lama.
"Argat pasti membutuhkan bantuanmu di sana," ucapku.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com