prosal

What happened at My School

#part_1

Suara alarm mengejutkanku, ingin rasanya aku melanjutkan tidurku yang nyenyak dan melanjutkan mimpi yang indah. Namun apa daya, hari ini masuk sekolah, hufft.

"Bangun sayang, hari ini kamu sekolah kan. Ayo bangun nak nanti telat, itu bunda dah siapin sarapan."

"Iya bunda, Kya mandi dulu." Aku bergegas mengambil handuk dan masuk ke kamar mandi. Setelah mandi dan memakai seragam putih biru serta menyiapkan buku yang harus dibawa, aku langsung menuju ke dapur untuk menyantap sarapanku.

-~-~-~

pukul 06:50 aku sampai di sekolahku, tak lupa aku menyapa guru guru yang baru datang juga. Baru aku ingin memasuki kelasku tiba-tiba ada seseorang yang menepuk pundak ku.

"Hari ini lu jadi petugas piket, cepet piket. Kalau lu gamau piket liat aja ntar... Gue laporin Loe ke guru."

Laki-laki bertubuh atletis walaupun baru menginjak usia 15 tahun. Rambut sedikit gondrong dan acak acakan, baju dikeluarin dan tidak memakai dasi siapa lagi kalau bukan Andrew Garfield.

"resek lu,yodah minggir gua mo P - I - K - E - T ."

Cepat aku mengambil alat pel dan membasahinya dengan air keran yang ada di depan ruangan kelas dan mengusap lap pel di seluruh permukaan lantai.

"Rajin bener buk, dah cocok tuh jadi ibu rumah tangga, eh ups!". Tawa menggelegar dari 3 anak perempuan yang tak lain adalah Cila, Cika, dan Caca.

"Nanggung kali jadi ibu rumah tangga, jadi bab* aja sekalian dirumah gua." Lagi-lagi tawa keluar dari mulut mereka, aku sendiri tak tahu kenapa mereka selalu bersikap seperti itu kepadaku.

"Heh!, pergi lo bertiga, atau gua lempar pake sapu!." Andrew yang tiba-tiba berada di belakang Trio centil itu berhasil mengejutkan kami ber-4.

"Ih resek lo, dasar bocah berand."

Pyaaarrr

Suara kaca pecah, seperti ada yang menembak kaca yang ada dijendela itu.

"Aaaaa, TOLONGG!! RAYA KENA PELURUU!."

Degh, Andrew sibuk melihat ke kanan dan kekiri mencari pelakunya. Sedangkan ketiga gadis itu menangis seraya berpelukan didekat pintu.

Dor..Dorrr....Dorrr

suara tembakan? dari mana asalnya?.