webnovel

Mencari Andine

Suasana restoran itu cukup ramai oleh pengunjung, senja menuju petang, Andine melipat tangan di depan dada sambil menatap lurus pada pemuda di hadapannya. Romi bergelagat penuh kecemasan, ia bahkan berkeringat dengan penuh ketakutan.

Andine menaikkan sebelah alisnya, menatap heran ke arah pemuda itu. Memangnya dia akan menelan pria ini bulat-bulat?

Hening, dan kaku. Pria itu bahkan tak sekali pun menjawab pertanyaan yang dilontarkan oleh Andine sejak tadi. Terlalu takut kah dia?

"Kau belum menjawab pertanyaanku sejak tadi," ujar Andine memecah kebisuan di antara mereka berdua, wanita itu melirik ke arah lemon tea yang dipesan pria itu, gelasnya sudah basah karena es yang mencair sejak tadi.

Andine menghela napas panjang.

"Anda membohongi saya, Nona," cetus Romi sambil melirik ke arah pintu, tatapan itu sangat cemas seolah Andra sedang berdiri di sana dan memandang ke arah dirinya. Bisa mati dia.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com